Rosan: Gerbong Baru MRT hingga Pesawat Garuda Dorong Lonjakan PMDN Triwulan III-2025

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 17 Okt 2025, 14:03
thumbnail-author
Muhammad Fikri
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani usai konferensi pers capaian investasi triwulan III 2025 di Jakarta, Jumat (17/10/2025). Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani usai konferensi pers capaian investasi triwulan III 2025 di Jakarta, Jumat (17/10/2025). (ANTARA)

Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani menyebut penambahan gerbong baru MRT Jakarta, pembangunan smelter Amman Mineral Industri, serta pengadaan pesawat baru Garuda Indonesia menjadi faktor utama meningkatnya penanaman modal dalam negeri (PMDN) pada triwulan III-2025.

“Buat kami ini suatu hal yang positif. Tentunya ke depannya kalau melihat target yang ada ini kan cukup tinggi, targetnya meningkat setiap tahunnya. Dan kami bekerja keras untuk bisa memastikan bahwa target ini bisa tercapai,” ujar Rosan di Jakarta, Jumat, 17 Oktober 2025.

Total investasi triwulan III-2025 tercatat mencapai Rp491,4 triliun, dengan kontribusi PMDN sebesar Rp279,4 triliun atau 56,9 persen, sedangkan penanaman modal asing (PMA) sebesar Rp212 triliun atau 43,1 persen. Nilai PMDN itu naik Rp73,4 triliun dibanding periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp198,8 triliun.

Baca Juga: Permintaan Pendanaan untuk 15 Pesawat Garuda, Ini Respons Danantara

Rosan juga mengungkapkan bahwa pihaknya telah menerapkan skema fiktif positif dalam perizinan investasi untuk mempermudah investor menanamkan modal di Indonesia.

“Perizinan yang menyangkut beberapa kementerian atau badan lain, itu bisa dikeluarkan oleh kementerian kami sesuai dengan surface level agreement yang sudah disepakati, jadi tidak ada lagi keterlambatan,” katanya.

Melalui aturan baru tersebut, Kementerian Investasi telah menerbitkan 132 izin investasi lewat sistem Online Single Submission (OSS).

Lebih lanjut, Rosan menjelaskan bahwa sektor industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya menjadi penyumbang investasi terbesar triwulan III dengan total Rp62 triliun, disusul pertambangan Rp55,9 triliun, transportasi, gudang, dan telekomunikasi Rp52,6 triliun, jasa lainnya Rp44,3 triliun, serta perdagangan dan reparasi Rp34,5 triliun.

Baca Juga: PN Jaksel Gelar Sidang Praperadilan Aktivis Delpedro Terkait Penetapan Tersangka

Adapun negara asal investasi asing terbesar berasal dari Singapura senilai 3,8 miliar dolar AS, disusul Hong Kong 2,7 miliar dolar AS, China 1,9 miliar dolar AS, Malaysia 1,0 miliar dolar AS, dan Amerika Serikat 0,8 miliar dolar AS.

Secara kumulatif, realisasi investasi Januari–September 2025 telah mencapai Rp1.434,3 triliun, meningkat 13,7 persen dibanding tahun sebelumnya (yoy) dan telah memenuhi 75,3 persen dari target tahunan Rp1.905 triliun. Dari total tersebut, PMDN menyumbang Rp789,7 triliun atau 55,1 persen, sedangkan PMA Rp644,6 triliun atau 44,9 persen, dengan penyerapan tenaga kerja mencapai 1,95 juta orang.

(Sumber: Antara)

 
 
 
x|close