Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa membuka layanan pengaduan publik bernama “Lapor Pak Purbaya” yang bisa diakses masyarakat melalui WhatsApp. Program ini menjadi saluran bagi warga untuk menyampaikan keluhan terkait layanan perpajakan maupun bea cukai.
Baru dua hari sejak layanan ini aktif, Purbaya sudah menerima berbagai laporan dari masyarakat, termasuk satu yang menarik perhatian publik. Dalam laporan tersebut, seorang whistleblower menyoroti perilaku pegawai Bea dan Cukai yang sering nongkrong di Starbucks sambil mengenakan seragam dinas.
Tidak dijelaskan di mana lokasi Starbucks tersebut atau siapa identitas pegawainya, namun pelapor mengaku merasa terganggu karena pegawai itu kerap berbicara keras soal bisnis pribadinya.
Baca Juga: Purbaya Bentuk Satgas Serapan Anggaran di Kementerian: Biar Mereka Lapor ke Menteri
“Ada yang lapor petugas Bea Cukai nongkrong di Starbucks buka laptop tiap hari yang dibicarakan bisnis aset gimana mengamankan aset baru dapat kiriman mobil gimana jualnya mohon ditindak. Saya wiraswasta risih lihatnya ngomong berisik tiap hari pakai baju Bea Cukai,”
kata Purbaya kepada awak media, dilansir pada Jumat, 10 Oktober 2025.
Menanggapi laporan itu, Purbaya tidak bisa menyembunyikan kekesalannya. Ia menegaskan bahwa perilaku seperti itu mencoreng nama baik institusi dan akan segera ditindak tegas.
“Ini akan kami tindak ya,” ujar Purbaya dengan nada tegas.
Tak berhenti di situ, Purbaya juga mengeluarkan peringatan keras kepada seluruh pegawai di lingkungan Kementerian Keuangan. Ia meminta mereka tidak nongkrong di tempat seperti Starbucks, apalagi saat mengenakan seragam dinas.
“Bilang ke mereka nongkrong jangan di Starbucks. Mereka masih gak peduli dianggapnya saya main main bilang hari Senin kalau ada yang begini lagi akan saya pecat, saya persulit. Masa nongkrong di Starbucks pakai seragam,” tegasnya.