Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli menyatakan optimisme bahwa target pemerintah untuk menciptakan 19 juta lapangan kerja baru dapat terealisasi dalam empat tahun ke depan.
“Ya ini kan proses ya, yang saya pahami, kita masih dalam tahun ini, kan kita lihat ada berapa (lapangan kerja dan penyerapan tenaga kerja). Jadi kalau 19 juta (lapangan) itu dibagi berapa, 5 tahun? Nanti kita lihat dan saya optimis,” kata Menaker Yassierli saat ditemui di Jakarta, Senin.
Menurut Yassierli, selama satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, pemerintah telah mengeluarkan berbagai insentif dan inisiatif strategis untuk memperkuat ekosistem ketenagakerjaan nasional.
“Ini, kan, baru 1 tahun dan terlihat ada sebuah tren berbagai inisiatif-inisiatif yang luar biasa, dan saya yakin itu akan menciptakan lapangan kerja,” ujar dia.
Meski demikian, Yassierli menekankan pentingnya menunggu hasil Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) sebagai acuan data resmi mengenai perkembangan lapangan kerja dan tingkat penyerapan tenaga kerja nasional.
Baca Juga: Alasan Masyarakat Tak Puas Prabowo-Gibran: Ekonomi Belum Stabil, Lapangan Kerja Kurang
“Tunggu aja, saran saya tunggu hasil survei. Dari situ nanti akan terlihat berapa yang kemudian penambahan dalam year-to-year, sektor formal, informal. Jadi, kita tunggu, ya,” kata Menaker.
“Jadi tidak usah kita menduga, nanti akan ada data yang valid yang kita jadikan sebagai acuan. Kita harus optimis, ya. Kita optimis, ya,” ujarnya menambahkan.
Sebagai informasi, penciptaan 19 juta lapangan kerja merupakan salah satu target utama pemerintahan Prabowo-Gibran, yang sebelumnya dijanjikan dalam masa kampanye Pemilihan Umum tahun lalu.
Untuk mencapai target tersebut, pemerintah menerapkan berbagai langkah strategis seperti melanjutkan program hilirisasi di sektor pertambangan, pertanian, perikanan, dan digital; mendorong pemerataan pembangunan di luar Pulau Jawa; serta memperkuat ekonomi kreatif dan sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
(Sumber : Antara)