Ntvnews.id, Jakarta - Danone Indonesia buka suara terkait beredar di media sosial Guyang menyebutkan bahwa Aqua menggunakan air dari sumur bor biasa, bukan dari sumber air pegunungan.
Aqua menegaskan sumber air yang digunakan bukan berasal dari sumur bor biasa, melainkan dari akuifer dalam lapisan air tanah alami yang terbentuk di sistem hidrogeologi pegunungan.
"Tidak benar. Aqua menggunakan air dari akuifer dalam yang merupakan bagian dari sistem hidrogeologi pegunungan. Air ini terlindungi secara alami dan telah melalui proses seleksi serta kajian ilmiah oleh para ahli dari UGM dan Unpad. Sebagian titik sumber juga bersifat self-flowing," ucap Aqua dalam keterangan resminya, Kamis 23 Oktober 2025.
Baca juga: Dedi Mulyadi Temukan Sumber Air Aqua Ternyata dari Sumur Bor, Danone Langsung Klarifikasi
Pihak Aqua juga memastikan air yang digunakan Aqua berasal dari lapisan dalam yang tidak bersinggungan dengan air permukaan yang digunakan masyarakat.
Menurutnya proses pengambilan air dilakukan sesuai izin pemerintah dan diawasi secara berkala oleh pemerintah daerah dan pusat melalui Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
"Aqua memiliki Kebijakan Perlindungan Air Tanah Dalam (Ground Water Resources Policy), yang mengatur bahwa pengelolaan sumber daya air harus menjamin kemurnian dan kualitas sumber air, menjaga kelestarian sumber daya airnya, berkontribusi terhadap pembangunan berkelanjutan di wilayah operasional serta melindungi dan turut mempromosikan adat dan cagar budaya di sekitar wilayah operasionalnya," ungkapnya.
Menjawab kekhawatiran soal potensi longsor atau pergeseran tanah, Aqua menyebut proses pengambilan air dilakukan secara hati-hati dengan pengawasan ilmiah ketat.
"Berdasarkan kajian bersama UGM, pengambilan air dilakukan secara terkendali dan tidak menyebabkan pergeseran tanah maupun longsor," tegas Aqua.
Namun, faktor lain seperti perubahan tata guna lahan dan deforestasi juga berpengaruh.
"Aqua aktif melakukan konservasi dan pemantauan lingkungan secara berkala serta melibatkan masyarakat dan pemangku kepentingan setempat untuk mengelola sumber daya air secara terintegrasi dari hulu hingga hilir sehingga terjaga kualitas dan kuantitasnya," tandasnya.
Baca juga: Sidak Pabrik Aqua Subang, KDM Temukan Mobil Bermuatan Berlebih yang Ancaman Lingkungan
Seperti diketahui, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi melakukan inspeksi mendadak atau sidak ke salah satu lokasi pengolahan air mineral Aqua .
Dalam sidak tersebut, pria yang akrab KDM itu menanyakan langsung sumber air yang digunakan perusahaan tersebut.
Awalnya Dedi menanyakan apakah air yang digunakan berasal dari sungai atau mata air permukaan.
"Ngambil airnya dari sungai?" tanya Dedi.
"Airnya dari bawah tanah, Pak," jawabstaf perusahaan.
Dedi kemudian tampak terkejut dan memastikan lagi bahwa air yang digunakan benar-benar berasal dari bawah tanah melalui proses pengeboran.
"Dikira oleh saya dari air permukaan, dari sungai atau mata air. Berarti kategorinya sumur pompa dalam," lanjut Dedi.