Ntvnews.id, Belém - Utusan Khusus Presiden Bidang Energi dan Perubahan Iklim, Hashim Djojohadikusumo, menegaskan bahwa pemerintah berkomitmen agar transformasi energi di Indonesia membawa manfaat bagi seluruh lapisan masyarakat.
"Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto bergerak cepat untuk mengurangi penggunaan batu bara, memperluas energi terbarukan dan biofuel, serta memajukan mandat untuk biodiesel dan bioetanol. Tujuannya tidak hanya memperkuat ketahanan energi kami, tetapi juga memastikan bahwa transformasi energi Indonesia bermanfaat bagi seluruh warga negara," kata Hashim dalam acara Belém Leader Summit di Belém, Brasil, Kamis, 6 November 2025 waktu setempat.
Utusan Khusus Presiden Bidang Energi dan Perubahan Iklim, Hashim Djojohadikusumo di acara Konferensi Ke-30 Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa (COP30) (Dokumentasi Istimews)
Dalam forum tersebut, Hashim memimpin delegasi Indonesia menjelang penyelenggaraan Konferensi Ke-30 Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa (COP30). Ia hadir mewakili Presiden Prabowo Subianto.
"Saya sebagai Utusan Khusus Presiden Indonesia untuk Iklim dan energi, mewakili Presiden Prabowo Subianto yang berhalangan hadir di konferensi ini," ujarnya.
Baca Juga: Setahun Berdampak: EBT Jadi Wujud Nyata Transformasi Energi Menuju Masa Depan Bersih
Utusan Khusus Presiden Bidang Energi dan Perubahan Iklim, Hashim Djojohadikusumo di acara Konferensi Ke-30 Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa (COP30) (Dokumentasi Istimewa)
Hashim menjelaskan bahwa Presiden Prabowo baru saja menandatangani dua peraturan penting, yakni Peraturan Presiden Nomor 109 tentang Energi Sampah dan Peraturan Presiden Nomor 110 tentang Nilai Ekonomi Karbon. Kedua kebijakan tersebut menjadi instrumen penting dalam pembiayaan dekarbonisasi nasional sekaligus kerangka kerja pengendalian emisi gas rumah kaca (GRK).
Utusan Khusus Presiden Bidang Energi dan Perubahan Iklim, Hashim Djojohadikusumo di acara Konferensi Ke-30 Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa (COP30) (Dokumentasi Istimewa)
Baca Juga: Hashim Djojohadikusumo: Aksi Lingkungan Tak Boleh Jadi Hambatan bagi Pembangunan
Ia juga menekankan bahwa Program Penyerap Bersih Kehutanan dan Pemanfaatan Lahan Lainnya (FoLU) 2030 tetap menjadi pilar utama dalam komitmen nasional Indonesia untuk menurunkan emisi. Program tersebut menargetkan pengurangan bersih sebesar 92–118 juta ton karbon dioksida (CO₂) pada tahun 2030.
Utusan Khusus Presiden Bidang Energi dan Perubahan Iklim, Hashim Djojohadikusumo di acara Konferensi Ke-30 Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa (COP30) (Dokumentasi Istimewa)
Dalam kegiatan itu, Hashim didampingi oleh Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq serta Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni.
Adapun Belém Leader Summit merupakan pertemuan pendahuluan menuju COP30, yang digelar pada 6–7 November 2025. Ajang tersebut mempertemukan para pemimpin dunia untuk membahas berbagai isu krusial terkait perubahan iklim dan upaya bersama mengatasinya.
Utusan Khusus Presiden Bidang Energi dan Perubahan Iklim Hashim Djojohadikusumo menyampaikan pandangan Indonesia dalam acara Belém Leader Summit, di Belém, Brasil, Kamis, 6 November 2025 waktu setempat. Belém Leader Summit merupakan pertemuan pendahuluan jelang Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-bangsa ke-30 (COP30), yang mempertemukan para pemimpin dunia untuk membahas isu-isu perubahan iklim. ANTARA/HO-KemenLH. (Antara)