Ntvnews.id, Jakarta - Bank Dunia mengapresiasi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang stabil di atas 5 persen dengan tingkat inflasi yang rendah.
Apresiasi tersebut disampaikan Managing Director of Operations World Bank Anna Bjerde saat bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka sebagaimana disampaikan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.
Menko Airlangga mengatakan, Bank Dunia mengapresiasi program-program yang dilakukan oleh Pemerintah antara lain pengurangan kemiskinan dan juga program-program yang terkait dengan infrastruktur untuk pertanian termasuk dengan irigasi.
"Delegasi World Bank dari Lombok dan melihat bagaimana pendapatan petani meningkat dan juga irigasi berjalan dengan baik. Kemudian juga hasil daripada pertanian mendongkrak nilai tukar petani. World Bank juga mengapresiasi program stunting yang dilakukan oleh Indonesia," ungkap Menko Airlangga dalam keterangannya dikutip, Jumat (26/7/2024).
Baca juga: Kemenhub Dapat Pinjaman Rp1,8 Triliun dari Bank Dunia, Bakal Digunakan Untuk Apa?
Menko Airlangga menyampaikan bahwa Presiden Joko Widodo menyebutkan terjadi penurunan stunting rate dalam kurun waktu 10 tahun terakhir dari sebelumnya 37% pada tahun 2013 menjadi 21% pada tahun 2023.
Selain itu, juga terdapat penurunan angka kemiskinan ekstrem dari 6,2% pada tahun 2014 menjadi sebesar 0,8% per bulan Maret 2024.
Terkait dengan program tersebut, Presiden Joko Widodo juga menuturkan mengenai Dana Desa sebesar Rp71 triliun yang dipergunakan untuk berbagai kegiatan di pedesaan termasuk untuk mengurangi angka stunting.
Selanjutnya, terkait dengan rencana Indonesia yang tengah berupaya untuk menjadi negara maju, beberapa prioritas yang sudah dilakukan oleh Pemerintah seperti pembangunan infrastruktur untuk mendorong konektivitas, dan program hilirisasi juga sangat diapresiasi oleh World Bank.
Baca juga: Menuju Indonesia Emas 2045, Kadin Indonesia Perkuat Posisi Bagi Ekonomi Nasional
Ke depan, Presiden Joko Widodo menyebutkan bahwa ketahanan pangan dan green energy menjadi penting karena Indonesia juga memiliki program terkait dengan energi bersih, antara lain hidrosolar geotermal.
Terkait hal tersebut, World Bank mengatakan bahwa penting untuk dilakukan pengembangan infrastruktur transmisi listrik.
"Bapak Presiden juga mengingatkan bahwa transisi energi perlu mementingkan harga yang affordable bagi masyarakat, oleh karena itu multiple source of energy dengan transmisi yang terkonektivitas antar pulau tentunya diharapkan bisa membuat harga bisa dinikmati oleh masyarakat," ungkap Airlangga.
"Nah, tentunya berbagai subsidi yang dilakukan oleh Pemerintah juga ke depan subsidi ini akan ditujukan kepada mereka yang berhak," tegasnya.