"Waktu itu saya sampaikan, kita potong gaji sampai 50 persen itu, karena kita punya pilihan. Kalau bayar gaji seperti biasa, maka hidup kita tinggal 3 bulan lagi. Tapi, kalau kita potong, mudah-mudahan bisa sampai 6 bulan 7 bulan. Mudah-mudahan kita punya ide, akal, dan Tuhan menolong selama lebih dari 7 bulan, bisa 12 bulan dan seterusnya. Akhirnya bisa diberesin," tambah Irfan.
Dia menyebutkan, perusahaan maskapai yang dipimpinnya itu pada 2022 merupakan BUMN dengan keuntungan terbesar.
"Pertamia saja kalah, semua bank kalah, PLN apalagi. Cuma kalau lagi kumpul BUMN itu, saya di pojok gitu agak malu-malu dikitlah. Ya malu juga karena kita restruktursasi terus kita untung besar, tapi itu kan non cash, jadi enggak bisa dinikmati juga," tukas Irfan.