“Lukisan Moonboy and The Starguide terlahir dari perjalanan pribadi saya, dari sebuah periode waktu dimana semua pintu dan langkah-langkah yang saya rasa harus dijalani terasa tersembunyi di belakang bayangan dan awan gelap. Namun berkat dari lukisan ini juga, terbukalah banyak pintu-pintu dan peluang yang baru untuk saya jalani.
Sekarang pun saya diberi kesempatan untuk melihat lahirnya kembali lukisan ini dalam bentuk sebuah karya seni pentas musikal, yang sejujurnya terbayang sekalipun tidak pernah saya pikirkan bisa terjadi. Saya sangat berterima kasih untuk Jakarta Doodle Fest dan Galeri Indonesia Kaya dan juga tentunya ADPRO dalam perannya untuk membuat suatu keping mimpi saya mampu menjadi sebuah karya baru untuk dipentaskan kali ini,” ujar Varsam Kurnia, illustrator.
Pertunjukan musikal ini diproduksi dan dimainkan oleh talenta-talenta muda di dunia seni pertunjukan Indonesia. Disutradarai oleh Aldafi Adnan, naskah dan lirik oleh Palka Kojansow, serta koreografi yang indah di atas pentas dikonsep dengan apik oleh Dinda Lisa Reideka, menjadikan Moonboy & His Starguide The Musical: Inspired by Varsam’s Kurnia’s Illustrations ini pertunjukan yang menginspirasi dan menyentuh hati banyak orang.
Selama 45 menit, para penonton dihibur dengan 8 lagu, antara lain: Nyanyian Antariksa, Kuasa Kegelapan, Ratapan Bulan & Bumi, Rayuan Dipta, Menuju Purnama, Kuasa Kegelapan Bulan, Gerak Semesta, dan Epilog Semesta. Semua lagu diciptakan, diaransemen, diproduksi, dan dimainkan oleh Ammir Gita. Para pemain yang dihadirkan merupakan pelaku seni muda yang sudah akrab di pentas teater musikal, seperti Mike Frans, Aisyah Fadhila, Beyon Destiano, Galabby, Robertus Darren Radyan, Muhamad Farkhan, Clarissa Theophilia, dan Dianya Nareswari.
Salah satu yang menarik dalam pementasan ini adalah keikutsertaan beberapa mahasiswa yang dipilih untuk terjun langsung dan ikut menjadi pendukung. Para mahasiswa terpilih ini sebelumnya telah mengikuti rangkaian acara Art School Roadshow kerjasama Galeri Indonesia Kaya dan JDF pada 2 - 22 Oktober 2024 di Auditorium Galeri Indonesia Kaya. Acara ini mengajak para mahasiswa dan juga publik untuk hadir, bertemu, berdiskusi, hingga mendapatkan pembelajaran dan pengalaman mengenai seni pertunjukan. Mahasiswa dan masyarakat yang hadir juga terjun langsung dan belajar untuk merencanakan, membuat, dan menangani seluruh aspek dari seni pertunjukan melalui beragam kelas seperti Set Design, Costume and Makeup in Performing Arts, Branding and Marketing, serta Stage Management.
“Galeri Indonesia Kaya mendukung terselenggaranya Jakarta Doodle Fest 2024 yang membuka ruang bagi para pelaku seni untuk memperkenalkan karya mereka kepada audiens yang lebih luas, sekaligus memperkaya dunia kreatif Indonesia. Kegiatan ini diharapkan menginspirasi generasi muda untuk terlibat lebih dalam industri kreatif dan membuka peluang kolaborasi lintas budaya. Melalui Art School Roadshow" yang berlangsung pada 2 - 22 Oktober 2024, Kami berharap wawasan dan pertunjukan yang kami berikan dapat bermanfaat dan meningkatkan kecintaan masyarakat dengan dunia seni kreatif di Tanah Air,” ujar Renitasari Adrian, Program Director Galeri Indonesia Kaya.
Materi Set Design dibawakan oleh Adri Pradipta, seorang lulusan Bachelor of Arts in Spatial Design dari Lasalle College of The Arts Singapore yang mulai terlibat dalam berbagai produksi teater atau musikal sejak 2020. Kelas ini dibuat sebagai pengenalan tentang proses kreatif di balik set design pada live performance teater, musikal, atau opera sehingga penonton dapat mengikuti alur cerita sesuai dengan atmosfer dari cerita yang diangkat, membantu narasi cerita, memfasilitasi pergerakan cerita, memberikan simbol ataupun makna, berkomunikasi dengan penonton melalui visual, dan lainnya.