Sedangkan pada remaja, depresi cenderung lebih mirip dengan gejala yang ada pada orang dewasa, seperti perasaan sedih yang mendalam, kehilangan minat pada hampir semua kegiatan, serta perasaan putus asa. Gejalanya bisa berupa:
Anak-anak yang depresi mungkin tidak langsung menunjukkan penurunan prestasi akademik, tetapi mereka bisa lebih cemas atau menghindari situasi sosial. Perubahan biasanya terlihat dalam kebiasaan sehari-hari.
Sementara pada remaja, depresi sering menyebabkan penurunan prestasi sekolah, minat pada kegiatan ekstrakurikuler, dan isolasi sosial yang lebih jelas, serta kesulitan berinteraksi dengan teman sebaya.
Baca Juga : Maskapai China Luncurkan Sedan Listrik di Thailand Sebelum Debut di China
Penyebab depresi pada anak dan remaja bisa berbeda. Pada anak, depresi sering dipicu oleh perubahan besar seperti perceraian orang tua, pindah rumah, atau masalah teman. Anak-anak yang merasa tidak aman atau kurang dukungan emosional juga berisiko tinggi.
Sementara pada remaja, depresi lebih sering dipicu oleh tekanan teman sebaya, masalah identitas diri, hubungan romantis, konflik dengan orang tua, atau tekanan akademik. Remaja sering merasa terisolasi dan kurang percaya diri, yang memperburuk kondisi mereka.
Kapan Harus Mencari Bantuan Profesional?