Menariknya, kabar baik tentang kelahiran Yesus pertama kali disampaikan kepada para gembala, bukan kepada raja atau orang-orang berkuasa. Para gembala, yang dianggap rendah oleh masyarakat pada waktu itu, menjadi yang pertama menerima berita sukacita ini. Setelah mendengar kabar itu, mereka segera pergi ke Betlehem dan melihat bayi Yesus, lalu memberitakan kabar tersebut kepada orang lain.
Kedatangan Para Majus
Sementara itu, jauh di Timur, beberapa orang majus, yang dikenal sebagai ilmuwan atau astrolog, melihat sebuah bintang yang menandakan kelahiran seorang raja besar. Mereka mengikuti bintang tersebut hingga tiba di Betlehem dan menemui bayi Yesus. Para majus ini membawa tiga hadiah berharga: emas, dupa, dan mur, yang masing-masing memiliki makna simbolis yang mendalam (Matius 2:1-12).
Emas adalah hadiah untuk seorang raja, menandakan pengakuan atas kedudukan Yesus sebagai Raja. Dupa, yang digunakan dalam ibadah, melambangkan keilahian Yesus, bahwa Dia adalah Tuhan yang layak disembah. Mur, yang digunakan untuk memandikan tubuh orang yang telah meninggal, menjadi simbol dari pengorbanan yang akan diberikan Yesus demi keselamatan umat manusia. Hadiah-hadiah ini adalah bentuk penghormatan dan pengakuan terhadap siapa Yesus sebenarnya, sekaligus menjadi pertanda akan misi-Nya yang akan datang.
Immanuel: Tuhan Bersama Kita
Salah satu tema utama dalam kelahiran Yesus adalah bahwa Dia adalah Immanuel, yang berarti "Tuhan beserta kita" (Matius 1:23). Yesus datang ke dunia untuk hidup di antara umat manusia, berbagi dalam pengalaman hidup kita, dan menunjukkan jalan keselamatan. Natal mengingatkan kita bahwa Tuhan tidak hanya berada di surga yang jauh, tetapi Dia hadir di tengah kita, dalam bentuk seorang bayi yang rapuh. Kehadiran Yesus di dunia adalah bentuk kasih Tuhan yang tak terhingga, yang datang untuk menyelamatkan dan mendampingi umat-Nya.
Makna Natal: Harapan Baru bagi Dunia