“Kalau untuk dalam rangka pengobatan kita tahunya PCR untuk ini jenis virus apa, jadi cukup untuk mendiagnosis yang tadi alat diagnosisnya yang bisa swab untuk ketahuan virus Influenza, atau RSV, atau MPV atau SARS-CoV-2, saya pikir itu sudah cukup,” katanya.
Ia menjelaskan bahwa untuk virus HMPV, saat ini belum ada obat atau vaksin spesifik yang dapat menyembuhkan. Gejala infeksi seperti peradangan, demam, menggigil, dan sesak napas bisa diobati dengan obat-obatan yang tersedia. Sementara itu, vaksin HMPV belum akan diterbitkan dalam waktu dekat karena belum tergolong sebagai kebutuhan mendesak.
Untuk perlindungan kesehatan secara umum, Irandi mengimbau untuk menjaga pola hidup sehat sejak dini, mengonsumsi makanan bergizi untuk meningkatkan imunitas, serta menjaga jarak dari orang yang tampak sakit atau memiliki riwayat bepergian ke luar negeri yang dapat membawa risiko penyakit dari negara lain.
Baca Juga : HMPV Lebih Sering Serang Anak-anak
Irandi juga menyarankan jika gejala demam dan menggigil berlangsung 3-6 hari tanpa perbaikan meskipun sudah diberi obat, segera memeriksakan diri ke IGD. Pada lansia dengan komorbid seperti diabetes, penting untuk menjaga kadar gula darah agar tidak terlalu tinggi atau rendah. Selain itu, anak-anak yang sedang sakit sebaiknya beristirahat di rumah dan menghindari kerumunan.
(Sumber Antara)