Meskipun demikian, pernikahan ini diakui secara sah, meskipun tidak melibatkan hubungan seksual di antara pasangan tersebut.
Sementara jika ingin mempunyai anak, biasanya warga Jepang yang menerapkan konsep ini akan menjalani inseminasi buatan. Selain itu, konsep dari pernikahan ini tidak mengharuskan setiap pasangan jatuh cinta. Mereka menghabiskan waktu bersama hanya atas dasar memiliki minat yang sama. Ilustrasi Menikah (Pixabay)
"Saya tidak cocok menjadi pacar seseorang, tapi saya bisa menjadi teman yang baik. Saya hanya ingin seseorang yang selera yang sama untuk bisa lakukan hobi yang sama bersama," kata salah seorang pemuda yang menganut konsep ini.
Di sisi lain, friendship marriage tetap memiliki tanggung jawab masing-masing dalam pekerjaan rumah tangga. Begitu juga dengan pengaturan pengeluaran, hingga mengatur tata letak rumah.