Ntvnews.id, Jakarta - Penerbangan luar angkasa yang melibatkan penyanyi ternama Katy Perry bersama lima perempuan lain sukses mencuri perhatian masyarakat global.
Pada tanggal 14 April, Katy Perry ikut serta dalam penerbangan menggunakan roket New Shepard milik Blue Origin. Dalam penerbangan ini, ia ditemani oleh Aisha Bowe, Amanda Nguyễn, Gayle King, Kerianne Flynn, serta Lauren Sánchez, yang merupakan tunangan dari pendiri Blue Origin, Jeff Bezos.
Selama 11 menit, keenam perempuan tersebut melintasi orbit Bumi dan akhirnya kembali mendarat dengan selamat tanpa kendala.
Meski begitu, perjalanan ke luar angkasa tersebut justru menjadi bahan perbincangan dan menimbulkan teori konspirasi. Beberapa pihak meragukan keaslian misi ini dan menganggapnya hanya sandiwara belaka.
Dari informasi yang beredar, Jeff Bezos terlihat menyambut mereka dengan membuka palka menggunakan alat tertentu. Dalam video yang tersebar, tampak kapsul dibuka dari dalam, namun kemudian ditutup kembali secara tergesa-gesa.
Momen tersebut langsung dimanfaatkan oleh para penganut teori konspirasi yang mengklaim bahwa penerbangan luar angkasa Katy Perry adalah rekayasa dan tidak pernah benar-benar terjadi.
Beberapa orang percaya bahwa roket Blue Origin tak pernah benar-benar meninggalkan Bumi. Menurut mereka, kompleksitas luar angkasa membuatnya hampir mustahil dijangkau oleh manusia biasa.
"Ruang angkasa itu luas, kompleks, dan sebagian besar tidak dapat diakses oleh kebanyakan orang. Dalam konteks ini, menjadi lebih mudah bagi sebagian orang untuk mempertanyakan narasi resmi," jelas pakar psikologi konspirasi dari Nottingham University, Dr. Daniel Jolley, melansir Daily Mail.
Keraguan terhadap keaslian misi juga muncul karena desain kapsul New Shepard yang disebut tidak memiliki sistem pintu dalam yang memungkinkan dibuka sendiri oleh penumpangnya.
Biasanya, kendaraan antariksa dirancang dengan pintu yang terbuka ke arah luar, dan proses membukanya pun memerlukan bantuan teknisi dari luar.
Karena pintu kapsul New Shepard bisa dibuka dengan mudah, banyak yang menganggap hal ini sebagai indikasi bahwa misi tersebut tidak benar-benar dilaksanakan.
Tak hanya itu, kondisi kapsul setelah mendarat dinilai terlalu bersih dan nyaris tanpa bekas kerusakan. Biasanya, kapsul akan menunjukkan tanda-tanda terbakar akibat gesekan saat memasuki kembali atmosfer Bumi.
Ada pula dugaan bahwa roket tersebut sebenarnya tidak sepenuhnya mencapai luar angkasa, melainkan hanya mencapai titik 107 km di atas permukaan laut—tepat di batas Garis Karman, yang merupakan batas resmi wilayah antariksa. Kapsul juga diduga masih berada dalam lapisan atmosfer yang sangat tipis, belum mencapai ruang hampa sejati.
Karena hal itu, sebagian orang berpendapat bahwa kapsul New Shepard tidak memerlukan pintu luar yang diperkuat seperti yang dimiliki oleh Crew Dragon, kendaraan luar angkasa yang telah melakukan perjalanan ke Stasiun Luar Angkasa Internasional.