Perjalanan Karier Hengki Kawilarang, dari Atelier Lokal ke Runway Dunia

Ntvnews.id, Jakarta - Industri fesyen Indonesia tengah berduka atas kepergian salah satu tokoh pentingnya, Hengki Kawilarang. Desainer yang dikenal dengan ciri khas gaya feminin berpadu budaya tradisional ini meninggal dunia pada Jumat, 20 Juni 2025 di usia 47 tahun. Dunia mode nasional dan internasional kehilangan sosok kreatif yang telah mengukir sejarah panjang dalam kancah fashion Tanah Air.

Hengki memulai kiprahnya sebagai desainer dengan semangat tinggi dan tekad kuat untuk membawa budaya Indonesia ke panggung global. Karya pertamanya di awal tahun 2000-an langsung mencuri perhatian karena keberaniannya menggabungkan unsur adat Nusantara dengan potongan busana modern.

Dikenal sebagai pribadi yang perfeksionis dan penuh dedikasi, Hengki membangun labelnya dari nol dan perlahan tumbuh menjadi salah satu nama besar di dunia mode Indonesia. Ia sering menampilkan koleksi busana di berbagai pekan mode nasional seperti Jakarta Fashion Week, hingga melanglang ke panggung mode dunia.

Gemilang di New York Fashion Week

Puncak pencapaiannya terjadi saat Hengki tampil dalam New York Fashion Week (NYFW) Fall/Winter 2024/2025. Koleksi bertajuk "Jewelry" yang ia tampilkan menuai pujian dari kritikus mode global karena keunikannya menyajikan ornamen-ornamen khas Asia Tenggara dalam siluet modern yang elegan.

Keikutsertaannya dalam NYFW menandai tonggak penting, tidak hanya bagi kariernya secara pribadi, tapi juga sebagai pembuktian bahwa karya anak bangsa bisa berdiri sejajar di panggung internasional.

Sementara di dalam negeri, nama Hengki sudah tak asing lagi di kalangan selebritas papan atas. Syahrini, Krisdayanti, Denada, hingga diva Malaysia Siti Nurhaliza adalah deretan nama yang kerap memercayakan penampilan mereka kepada Hengki. Gaun pernikahan Syahrini yang ikonik, misalnya, menjadi salah satu masterpiece yang melekat erat pada citranya sebagai desainer elegan.

Warisan Karya dan Cinta pada Tanah Air

Warisan Hengki Kawilarang tak hanya terpatri pada kain dan benang, tapi juga pada semangatnya untuk terus mengangkat nama Indonesia melalui karya. Setiap helai busana rancangannya bukan sekadar fashion, melainkan narasi budaya yang hidup.

Meski ia telah tiada, dedikasi dan pengaruhnya akan terus terasa dalam denyut industri fesyen Indonesia. Dunia kehilangan seorang seniman, namun Indonesia mewarisi kisah tentang keberanian bermimpi dan mewujudkannya ke panggung dunia.