Ntvnews.id, Jakarta - Komika Arafah Rianti belum lama ini membagikan kisah mengejutkan yang ia alami di tempat usahanya. Bukan tentang panggung stand up comedy, tapi soal keberaniannya menghadapi aksi pencurian motor di rental PlayStation miliknya.
Ironisnya, meski berhasil menangkap pelaku, Arafah harus menerima kenyataan pahit, si pencuri justru dibebaskan begitu saja oleh polisi. Kejadian bermula dari aksi licik seorang pria yang datang sebagai pelanggan di rental milik Arafah.
Modusnya cukup halus meminjam motor korban dengan alasan hendak membeli martabak. Awalnya, pelaku benar-benar kembali membawa martabak. Tapi pada percobaan ketiga, pria tersebut hilang tanpa jejak, bersama motor yang dipinjamnya.
“Pertama-tama beneran beli martabak, yang kedua minjem buat beli martabak lagi, yang ketiga nggak bawa martabak dan motor, jadi itu modusnya yang ala-ala ilang,” ujar Arafah, dikutip Kamis, 10 Juli 2025.
Tak disangka, sebulan setelah kejadian, pelaku kembali muncul di tempat yang sama. Korban yang mengenalinya langsung bereaksi dan terjadi kejar-kejaran sengit. Pelaku sempat berusaha melarikan diri ke lantai tiga dan melompat ke rumah warga, tapi aksinya gagal. Ia menabrak atap asbes hingga akhirnya berhasil ditangkap oleh warga sekitar.
Namun yang membuat Arafah kecewa bukan cuma soal pencurian itu sendiri, melainkan respons aparat penegak hukum saat pelaku diserahkan ke kantor polisi. Bukannya ditahan, laporan Arafah malah tidak diterima dengan alasan yang tidak masuk akal.
“Polisinya bilang nggak bisa kalau nggak sama kita sama, dan akhirnya maling dibebasin gitu aja,” ungkap Arafah dalam video yang kini viral di media sosial.
Cerita Arafah ini langsung memicu gelombang reaksi keras dari warganet. Banyak yang menyayangkan tindakan kepolisian yang dinilai tidak serius menanggapi kasus nyata di depan mata. Tak sedikit pula yang mempertanyakan prosedur dan alasan di balik pembebasan pelaku meski sudah tertangkap basah.
Kisah ini menjadi potret suram ketidakadilan yang masih kerap terjadi di lapangan ketika warga yang berinisiatif menjaga keamanan malah dibuat kecewa oleh sistem hukum yang seharusnya melindungi mereka.