Ntvnews.id, Jakarta - Film aksi bertajuk Believe – Takdir, Mimpi, Keberanian, yang mengangkat perjalanan hidup Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, akan mulai tayang di seluruh bioskop Indonesia pada 24 Juli 2025. Film ini tidak hanya menyajikan adegan laga penuh ketegangan, tetapi juga menggambarkan sisi emosional dari perjuangan hidup dan pengorbanan seorang prajurit.
Produser film, Celerina Judisari atau Ayie, mengungkapkan bahwa proses produksi film ini bukan perkara mudah, terutama karena banyaknya detail sejarah yang harus disampaikan secara akurat. Ia menyebut bahwa tantangan terbesarnya bukan hanya pada aspek teknis, tetapi juga dalam membangun kerja sama dengan berbagai pihak.
"Jika kita mempunyai niat yang baik, kolaborasi dengan berbagai pihak itu sebetulnya yang mahal," ujar Ayie dalam acara gala premiere film Believe yang digelar di kawasan Senayan, Jakarta, pada Jumat malam, 18 Juli 2025.
Salah satu tantangan produksi yang berhasil dilalui adalah penggunaan kapal perang KRI Teluk Amboina-503, yang pernah digunakan dalam Operasi Seroja oleh TNI.
Baca Juga: Film Epik BELIEVE: Kisah Perjuangan, Doa, dan Pengorbanan Prajurit TNI Hadir di Layar Lebar
"Itu bisa semua, dibilang beyond the limit. Tapi saya bilang bisa, dan itu terjadi," kata Ayie, menggambarkan semangat pantang menyerah yang juga menjadi napas utama dalam film ini.
Lebih dari sekadar proyek perfilman, Believe juga menyentuh sisi personal Ayie, karena sosok Jenderal Agus adalah teman masa kecilnya. Ia mengenang masa kecil mereka yang dilalui bersama di kampung halaman.
"Pada saat kecil kita tidak pernah tahu ada sepak terjang beliau, kami bermain. Saya hidup dalam situasi yang lebih baik dari beliau," kenang Ayie.
Pemahaman mendalam tentang perjalanan hidup Jenderal Agus baru ia dapatkan setelah membaca buku Believe yang ditulis oleh Valent Hartadi dan tim. Dari sanalah ia mengetahui bahwa di balik keteguhan Jenderal Agus, tersimpan cerita perjuangan hidup yang dijalani dalam diam.
Baca Juga: Siap-siap dengan Ketegangan di Film Believe: The Ultimate Battle, Berlatar Perang Tahun 1975
"Saya sih menangis ya, saya tuh merasa, 'Wah, waktu gua di Amerika, dia lagi di sini'. Itu teman yang kita tidak duga," ujarnya haru.
Bagi Ayie, titik balik dalam hidup Jenderal Agus menjadi bagian penting dari film ini. Ia menyebut momen ketika Agus kecil memilih untuk tetap berada di lingkungan pergaulannya di Cimindi sebagai keputusan yang membentuk masa depannya.
"Dengan ibu yang tidak ada, dengan bapak tidak ada, dia memutuskan kalau gue enggak menjauh dari teman-teman yang di Cimindi... gua enggak bakalan jadi sesuatu," kata Ayie.
Film ini, menurut Ayie, berusaha menyampaikan pesan mendalam tentang harapan, tekad, dan keberanian untuk bangkit dari keterbatasan. Ia berharap nilai-nilai itu bisa dirasakan oleh para penonton.
Baca Juga: Timnas Indonesia U-23 Menang Tipis 1-0 atas Filipina
Meski tak semua aktor memiliki latar belakang sebagai pemeran laga, Ayie mengapresiasi kerja keras para pemain dalam menampilkan adegan aksi yang meyakinkan. Pemeran Agus Subiyanto versi kecil, Muhammad Faqih Alaydrus, serta Ajil Ditto sebagai Agus dewasa, dinilainya tampil memuaskan.
Believe – Takdir, Mimpi, Keberanian menjanjikan lebih dari sekadar tontonan aksi, melainkan juga sebuah kisah inspiratif tentang perjalanan hidup seorang anak bangsa yang tidak pernah menyerah pada keadaan.
(Sumber: Antara)