Ntvnews.id, Jakarta - Remaja berusia 17 tahun asal Jakarta, Chloe Valerie Danu, menunjukkan bahwa kepedulian sosial bisa dimulai dari hal sederhana. Siswi National High Jakarta School ini adalah pendiri dan pengajar From Heart to Art, sebuah inisiatif sosial yang mengajarkan seni lukis dan menggambar kepada anak-anak panti asuhan Yayasan Hati Suci
Program ini ia mulai sejak Februari 2025, dengan tujuan membantu anak-anak mengekspresikan diri, menemukan minat dalam seni, dan menumbuhkan kepercayaan diri melalui kegiatan kreatif.
Latar Belakang dan Minat
Lahir di Jakarta pada 22 Mei 2008, Chloe adalah anak pertama dari tiga bersaudara. Ia tumbuh dalam keluarga yang dekat dengan dunia arsitektur — sang ayah, Julius Danu, berprofesi sebagai arsitek, sementara ibunya, Fenny Leo, selalu mendukung kegiatan anak-anaknya di bidang seni dan pendidikan.
Sejak kecil, Chloe suka menggambar dan mewarnai dengan objek beragam kartun populer. Dari hobi sederhana itu, ketertarikannya berkembang ke bidang arsitektur dan desain, yang kini menjadi fokus cita-citanya.
“Saya percaya seni dan arsitektur punya kesamaan, sama-sama mengajarkan cara berpikir kreatif dan visual,” kata Chloe.
Mendirikan From Heart to Art
Baca Juga Pertunjukan Musikal Keluarga Cemara, Sukses Menyentuh Hati Merangkul Orang Tersayang
Berawal dari pengalaman mengajar di panti asuhan bersama teman-temannya, Chloe merasa anak-anak dari komunitas kurang beruntung juga berhak mendapatkan akses untuk belajar seni. Dari situ, lahirlah gagasan membentuk From Heart to Art.
Dalam program ini, Chloe mengajar sekitar 15–20 anak dalam setiap sesi berdurasi dua jam. Ia mengajarkan dasar menggambar, pewarnaan, hingga pengenalan bentuk arsitektur sederhana — menggunakan alat seperti pensil, kertas, cat air yang ia sediakan sendiri.
“Awalnya banyak anak yang merasa tidak bisa menggambar. Tapi setelah beberapa kali pertemuan, mereka mulai berani mencoba dan percaya diri,” ujarnya.
Kegiatan From Heart to Art kini rutin diadakan di sebuah panti asuhan di Jakarta, dan mendapat apresiasi dari pengurus yayasan atas dampak positifnya terhadap kreativitas anak-anak.
Seimbang: Sekolah dan Kegiatan Sosial
Kegiatan From Heart to Art kini rutin diadakan di sebuah panti asuhan di Jakarta, dan mendapat apresiasi dari pengurus yayasan atas dampak positifnya terhadap kreativitas anak-anak.
Di luar itu, ia mengelola dua akun Instagram bertema arsitekturtur, @fromart2heart dan @youthsarchitecture
tempat ia berbagi wawasan tentang desain dan estetika bangunan, serta belajar piano di waktu luang.
Kesibukan tidak menjadi hambatan baginya untuk terus produktif. “Kuncinya ada di manajemen waktu,” ujarnya. “Kalau kita punya niat dan kemauan, semua bisa dilakukan.”
Chloe bercita-cita menjadi arsitek profesional, melanjutkan studi ke luar negeri — antara lain ke London atau Amerika Serikat. Ia terinspirasi oleh sosok ayahnya yang bekerja dengan dedikasi tinggi di bidang arsitektur.
“Saya ingin menciptakan karya desain yang bisa memberi makna dan kenyamanan bagi banyak orang,” tutur Chloe.
Melalui From Heart to Art, Chloe telah mengadakan beberapa lokakarya rutin yang diikuti puluhan anak panti. Hasilnya terlihat dari meningkatnya rasa percaya diri dan semangat belajar anak-anak yang mengikuti program tersebut.
“Yang membuat saya bahagia bukan penghargaan, tapi ketika melihat mereka yang belajar itu bisa tersenyum dan bangga dengan karya sendiri,” ungkapnya.
Ke depan, Chloe berencana memperluas jangkauan From Heart to Art agar bisa menjangkau lebih banyak anak dan komunitas yang membutuhkan.
Baca Juga Produksi Film Musikal Anak Mencari Matahari Dihentikan Sementara Akibat Perbedaan Pandangan Kontrak