Ntvnews.id, Jakarta - Manajemen Dewa United Banten menyampaikan protes kepada Indonesian Basketball League (IBL) terkait keputusan wasit yang dianggap tidak tegas dalam pertandingan melawan Satria Muda Pertamina Jakarta di Britama Arena, Jakarta, Minggu, 18 Mei 2025 lalu. Dalam laga yang berakhir dengan skor 90-93 tersebut, Dewa United merasa dirugikan oleh sejumlah keputusan wasit.
Manajer Dewa United Banten, Zaki Iskandar, menyatakan bahwa pihaknya telah mengajukan protes atas kinerja wasit dan meminta IBL untuk mengevaluasi kinerja para juru pengadil di lapangan.
"Kami sangat menyayangkan beberapa keputusan wasit yang merugikan tim," kata Zaki, Rabu, 21 Mei 2025.
Zaki menambahkan, manajemen klub telah mengirimkan beberapa potongan video sebagai bukti atas keputusan wasit yang dinilai merugikan Dewa United. Mereka berharap agar pihak IBL dapat segera mengambil tindakan untuk meninjau kembali kinerja wasit dalam pertandingan tersebut.
Salah satu pemain Dewa United, Arki Dikania Wisnu, juga memberikan komentarnya mengenai kinerja wasit selama pertandingan melawan mantan timnya itu. Arki yang harus keluar dari lapangan lebih awal akibat menerima dua personal foul berturut-turut di awal kuarter keempat, justru meminta wasit mengajarinya bagaimana cara bermain bertahan dengan benar.
"Saya mencoba memainkan pertahanan yang sama persis dengan Satria Muda dan wasit membiarkan melakukan itu, jadi saya pikir tidak ada masalah untuk melakukan hal yang sama persis, namun wasit call saya makanya saya sampai meminta, tolong ajari saya bagaimana cara bermain bertahan yang benar," ujar Arki.
Pertandingan pekan ke-15 IBL 2025 ini berlangsung ketat, dengan Dewa United akhirnya harus mengakui keunggulan Satria Muda Pertamina dengan skor tipis 90-93. Selama pertandingan, kedua tim menunjukkan permainan yang agresif dan saling berebut keunggulan, dengan selisih poin yang tidak pernah jauh.
Namun, menurut laporan klub, keputusan wasit yang kurang jelas sempat mengganggu konsentrasi para pemain Dewa United, terutama pada kuarter kedua. Saat skor sama kuat 36-36, wasit menghentikan pertandingan selama hampir dua menit. Kejadian ini diduga berdampak pada penurunan performa Dewa United sehingga mereka tertinggal 47-52 pada akhir kuarter kedua.
Meski demikian, Dewa United berhasil bangkit dan berbalik unggul 70-71 pada kuarter ketiga. Saat memasuki kuarter keempat, momentum tampak berpihak pada Dewa United, tetapi dua foul defensif beruntun yang diberikan kepada Arki Dikania Wisnu di awal kuarter terakhir membuatnya harus meninggalkan pertandingan lebih awal.
Kontroversi wasit tidak berhenti sampai di situ. Pada detik-detik akhir pertandingan, Dewa United kembali dirugikan oleh keputusan wasit. Dalam duel perebutan bola hasil adangan Lester Prosper, Hardianus berhadapan dengan Juan Laurent dan sempat mendapat kontak sikut dari Juan. Namun, wasit tidak memberikan keputusan foul dan malah memberikan penguasaan bola kepada Satria Muda setelah bola keluar dari lapangan.
(Sumber: Antara)