Ntvnews.id, Yogyakarta - Pacific Caesar Surabaya berhasil memetik kemenangan penting atas Bima Perkasa Jogja dengan skor akhir 93-90 dalam laga ketat yang berlangsung di GOR Pancasila UGM, Yogyakarta, Rabu malam, 28 Mei 2025. Duel seru ini berakhir dengan perpanjangan waktu setelah kedua tim imbang di waktu normal.
Sejak tip-off, Bima Perkasa tampil agresif dan memberikan perlawanan sengit. Mereka bahkan berhasil menyamakan kedudukan menjelang akhir kuarter keempat, memaksa pertandingan berlanjut ke babak overtime.
Pada pertemuan pertama musim ini, Bima Perkasa sempat meraih kemenangan dramatis dengan skor 84-84 setelah mendominasi hampir sepanjang laga.
Tembakan tiga angka yang menentukan datang dari Handri Satrya Santosa di penghujung kuarter keempat, memaksa laga memasuki perpanjangan waktu. Namun, ketangguhan Pacific Caesar Surabaya terbukti lebih kuat saat memasuki lima menit tambahan itu.
Bima Perkasa sejatinya mengawali pertandingan dengan baik dan unggul di kuarter pertama. Namun mereka tak mampu mempertahankan momentum tersebut. Pacific mulai mengontrol tempo sejak kuarter kedua dan berhasil menutup babak pertama dengan keunggulan 52-46. Bima kembali unggul 70-68 di akhir kuarter ketiga, tapi Pacific tidak menyerah dan menyamakan angka hingga peluit akhir waktu normal berbunyi.
Handri Satrya Santosa kembali menjadi penyelamat Bima dengan tembakan tiga poin yang menyamakan skor, tapi Pacific tampil lebih efektif di overtime. Miguel Miranda menjadi aktor utama dengan menyumbangkan enam dari sembilan poin yang dicetak timnya di babak tambahan.
Dari skuad Pacific, Adonnecy Joshua Bramah tampil luar biasa dengan membukukan triple-double—22 poin, 18 rebound, dan 10 assist. Sementara Frank Victor Johnson menyumbang 19 poin, Miguel Angel Miranda menambahkan 15 poin (termasuk enam di antaranya pada overtime), dan Maodo Malick Diouf mencetak double-double dengan 14 poin dan 11 rebound.
Di kubu Bima Perkasa, Keljin Deshawn Blevins menjadi top skor dengan 33 poin, 8 rebound, dan 5 assist. Kierell Ardarius Green juga tampil impresif dengan torehan 24 poin dan 19 rebound, ditambah 2 assist. Jan Miesal Panagan turut menyumbang 13 poin, termasuk empat kali tembakan tiga angka dari enam percobaan.
Kemenangan dramatis ini sekaligus menjadi ajang balas dendam bagi Pacific Caesar yang sebelumnya kalah di kandang sendiri dari Bima Perkasa dengan skor tipis 83-85 pada Februari lalu.
Kini, Pacific mencatatkan rekor 10 kemenangan dari 24 laga (10-14) dan masih menjaga peluang untuk lolos ke babak playoff. Meski begitu, kelanjutan nasib mereka akan sangat bergantung pada hasil pertandingan antara Tangerang Hawks Basketball dan Prawira Bandung.
Meski timnya menang, pelatih Pacific Caesar Surabaya, Andika Supriadi Saputra, memberikan evaluasi kritis terhadap performa skuadnya, terutama dalam hal pertahanan.
"Pembenahan ke depan masalah defense-nya. Defense kita sangat jelek. Kita tidak pernah bermain dengan defense seperti saat ini," ujar Andika usai laga.
Ia juga menekankan bahwa tim tidak memasang target berlebihan untuk pertandingan ini, melainkan lebih fokus pada pertahanan.
"Kami fokus di defence sih sebenarnya. Kalau defence-nya bagus, akan tidak akan ada masalah," pungkasnya.
(Sumber: Antara)