Ntvnews.id, Jakarta - Dewa United Banten harus segera bangkit jika masih ingin menjaga mimpi merengkuh trofi IBL untuk pertama kalinya.
Kekalahan telak 77-94 dari Pelita Jaya Jakarta pada gim pertama final IBL 2025 menjadi tamparan keras yang membuka mata tim berjuluk Anak Dewa.
Baca Juga: Tugas Berat Menanti Vincent di Final Panas IBL 2025
Pelatih Pablo Favarel tak menampik bahwa anak asuhnya kalah agresif dalam duel pembuka. Dua aspek krusial yang menjadi sorotan adalah rebound dan second chance points.
"Mereka lebih agresif, memenangi bola-bola lepas dan bekerja sangat baik memanfaatkan peluang kedua serta rebound," kata Pablo dikutip dari laman IBL, pada Sabtu, 19 Juli 2025.
Saat laga final Indonesia Basketball League (IBL) 2025 di Dewa United Arena, Kabupaten Tangerang, Kamis malam, pebasket Pelita Jaya Jakarta menghadang bola pebasket Dewa United Banten. (Antara)
Memang, Pelita Jaya tampak mendominasi offensive rebound, membuka ruang untuk mencetak poin tambahan yang sangat menyakitkan bagi moral Dewa United. Keunggulan second chance points inilah yang perlahan-lahan mengikis semangat Anak Dewa sepanjang laga.
Kini, menjelang gim kedua yang akan digelar Sabtu (19/7), Dewa United Banten berada di persimpangan. Satu kekalahan lagi akan mengubur harapan mereka menjadi juara musim ini. Maka, pembenahan total dalam dua hal tersebut menjadi harga mati.
Tak hanya teknis, aspek mental juga jadi perhatian. Pablo menegaskan bahwa timnya harus menyamai, bahkan melampaui keinginan menang dari Pelita Jaya.
"Pelita Jaya punya keinginan menang yang lebih besar dari kami. Hal tersebut yang harus kami tandingi di gim kedua," tutur Pablo.