Severity: Warning
Message: Invalid argument supplied for foreach()
Filename: libraries/General.php
Line Number: 87
Backtrace:
File: /www/ntvweb/application/libraries/General.php
Line: 87
Function: _error_handler
File: /www/ntvweb/application/controllers/Read.php
Line: 64
Function: popular
File: /www/ntvweb/index.php
Line: 326
Function: require_once
Ntvnews.id, Jakarta - Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Yudian Wahyudi, kembali menjadi sorotan setelah Paskibraka Nasional 2024 perempuan beragama Islam yang awalnya mengenakan jilbab, diminta untuk melepasnya saat prosesi pengukuhan pada Selasa, 13 Agustus 2024.
BPIP menghadapi gelombang kritik dari organisasi keagamaan Islam dan warganet karena kontroversi ini. Yudian mengakui ada aturan yang mewajibkan anggota Paskibraka untuk melepas jilbab selama prosesi pengukuhan dan pengibaran bendera Merah Putih.
"Di luar acara Pengukuhan Paskibraka dan Pengibaran Sang Merah Putih pada Upacara Kenegaraan, Paskibraka putri memiliki kebebasan penggunaan jilbab dan BPIP menghormati hak kebebasan penggunaan jilbab tersebut," ujar Yudian.
Ini bukan pertama kalinya BPIP di bawah pimpinan Yudian mendapat kritik tajam dari publik karena kebijakan atau pernyataannya. Yudian, yang pernah menjabat sebagai Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, dikenal sebagai figur yang kontroversial. Berikut ulasannya.
Larangan Pakai Cadar di Kampus
Ilustrasi Wanita Pakai Cadar (Pixabay)
Saat menjabat sebagai Rektor UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, Yudian sempat menerbitkan kebijakan yang melarang penggunaan cadar bagi mahasiswi di kampus pada tahun 2018. Kebijakan ini tercantum dalam surat keputusan B-1031/Un.02/R/AK.00.3/02/2018 tentang pembinaan mahasiswi bercadar yang dikeluarkan pada Februari 2018.