Untuk menjaga momentum itu, Indonesia perlu berinvestasi lebih banyak dalam teknologi, penelitian dan pengembangan, infrastruktur energi, proyek hijau, dan yang terpenting, pada sumber daya manusia.
Tak hanya itu, ia juga menekankan bahwa transisi ini bukan sekadar peluang untuk mengurangi perubahan iklim.
Baca juga: ISF 2024, Kemenko Marves Ungkap Perubahan Iklim Bisa Diatasi Dari Berbagai Sudut
Namun juga merupakan kesempatan untuk mengamankan energi yang terjangkau dan mendorong pertumbuhan ekonomi tanpa mengorbankan salah satunya.
Ia menyebut setiap orang dan segala hal harus beradaptasi dengan kebijakan, struktur pembiayaan, praktik industri, dan perilaku konsumen semuanya perlu berkembang.
Tantangan ini melampaui politik, di mana Indonesia perlu bekerja dengan masyarakat untuk menyebarkan pemahaman dan mendorong tindakan kolektif.
"Berkali-kali saya merasakan semangat kolaborasi terbuka, dan saya tetap berharap, bahkan optimis, bahwa bersama-sama kita dapat membangun dunia yang berkelanjutan,” pungkas Rachmat.