Ntvnews.id, Jakarta - Setelah sempat gagal, Yohanes Ande Kalla atau Joni, bocah yang dahulu sempat viral lantaran aksinya memanjat tiang bendera saat momen upacara 17 Agustus 2018, akhirnya lolos seleksi TNI. Joni lolos seleksi calon bintara TNI AD. Joni sebelumnya dinyatakan tak lolos menjadi TNI, gara-gara tidak memenuhi syarat tinggi badan.

Kapendam IX/Udayana Kolonel Inf Agung Udayana menjelaskan, Joni mendapat kesempatan mengikuti rangkaian tes untuk digali potensi-potensi spesifik lainnya. Joni lalu mengikuti rangkaian seleksi Bintara TNI AD dan dimasukkan kategori seleksi keahlian khusus.

"Karena kesungguhan dan semangatnya mengikuti serangkaian tes, didukung bimbingan para pelatih dengan memanfaatkan waktu yang ada, akhirnya dia sampai di tingkat pusat dan dinyatakan lulus dalam penerimaan Bintara PK TNI AD Reguler kategori keahlian tahun 2024 di Bandung," ujar Agung, Rabu (25/9/2024).

Keberhasilan Joni, kata dia hasil dari kerja keras dan kesungguhannya dalam meraih cita-cita. Joni nantinya akan melaksanakan pendidikan di Rindam IX/Udayana sesuai dengan asal daerah pendaftarannya.

"Nanti sesuai dengan jadwal pelaksanaan penerimaan calon bintara TNI AD, Joni bersama 218 orang rekan lainnya akan melaksanakan upacara pembukaan pendidikan Bintara PK TNI AD TA. 2024 yang akan dilaksanakan pada 27 September 2024 di Rindam IX/Udy selama 5 bulan, dilanjutkan pendidikan kejuruan selama 3 bulan," jelas dia.

Diketahui, Joni sempat viral lantaran aksinya menaiki tiang bendera saat momen upacara 17 Agustus 2018. Ia memanjat tiang bendera guna membetulkan tali di tiang bendera agar Merah Putih dapat berkibar.

Video itu viral media sosial. Aksi Joni membuatnya terkenal bahkan sampai sempat diundang ke Jakarta guna menyaksikan secara langsung pertandingan Asian Games 2018.

Joni yang kala itu masih SMP, juga diundang Presiden Jokowi ke Istana Negara untuk berbincang-bincang. Kala bertemu Jokowi, Joni mengutarakan keinginannya menjadi tentara. Jokowi pun setuju.