Ntvnews.id, Jakarta - Sebanyak 9,3 juta orang, termasuk tiga juta anak-anak, kini menghadapi kelaparan dan kesulitan hidup di Inggris. Hal ini berdasarkan hasil studi yang dirilis pada Rabu, 9 Oktober2, sementara pemerintahan baru Partai Buruh berada di bawah tekanan untuk berbuat lebih guna mengatasi kemiskinan anak.
Dilansir dari AFP, Jumat, 11 Oktober 2024, temuan ini muncul menjelang pengumuman anggaran pertama pemerintah pada akhir bulan, dengan krisis biaya hidup yang telah menyebabkan lonjakan penggunaan bank makanan.
Menurut laporan dari organisasi non-pemerintah Trussell Trust, hampir seperempat dari anak-anak di bawah usia empat tahun mengalami kemiskinan ekstrem.
"Yang mengejutkan, 46 persen lebih banyak anak menghadapi kelaparan dan kesulitan dibandingkan dua dekade lalu. Ini setara dengan satu dari lima anak tumbuh dalam kondisi ini," kata lembaga tersebut dalam pernyataannya.
Baca Juga: Tak Cuma Warga Miskin, Kelas Menengah Sampai Atas Dapat Nikmati Anggaran Perlinsos
Tahun lalu, sebuah laporan dari UNICEF menemukan bahwa Inggris -- anggota G7 dan NATO, serta ekonomi terbesar keenam di dunia -- memiliki salah satu tingkat kemiskinan anak tertinggi di antara negara-negara maju.
Trussell Trust memperingatkan bahwa tanpa "tindakan mendesak" dari pemerintahan Perdana Menteri Keir Starmer, jumlah orang yang mengalami kelaparan dan kesulitan -- yang didefinisikan sebagai hidup 25 persen di bawah garis kemiskinan -- akan terus meningkat.