"Jadi kalau suatu urusan tidak diserahkan kepada ahlinya, maka tunggulah kehancurannya. Jadi kalau kementeriaan itu tidak dipimpin oleh orang yang betul-betul ahli, ya tunggu saja kehancuran kementerian itu," ucapnya.
Menurutnya, keahlian menjadi yang utama selain integritas. Karena skema yang dibangun Prabowo adalah ingin menghadirkan kabinet yang kuat.
"Ketiga, yakni soal loyalitas. Biasanya menteri-menteri dari partai itu loyalitasnya ganda. Artinya, loyal kepada presiden yang memilihnya atau yang melantiknya, lalu loyal juga kepada partai politik," imbuhnya.
Ujang menilai, seharusnya ketika sudah menjadi menteri, maka hidupnya harus dihibahkan paling tidak lima tahun kedepan untuk loyalnya tunggal, yakni hanya kepada presiden.
"Karena menteri dan wakil menteri adalah pembantu presiden, bukan lagi memberikan setoran-setoran, mendapatkan tekanan untuk setor kepada partai politik, jangan lagi seperti itu," terangnya.
Keempat, lanjut Ujang, para menteri harus memiliki leadership yang kuat. "Leadership kalau saya maknai adalah mereka atau tokoh, figur yang mampu membawa lokomotif perubahan."