"Kementeriaan itu banyak yang korup, maka kalau dia punya jiwa kepemimpinan atau leadership kuat, maka mereka rubah tuh. Tadinya korup, jadi tidak, tadinya lembek jadi bagus. Birokrasi yang tadinya letoy jadi bersemaangat. Leadership menjadi penting bagi siapapun, termasuk bagi para menteri, karena memimpin birokrasi itu tidak semudah yang dibayangkan," kata Ujang.
Kelima, sebut Ujang, yakni menteri atau individu yang memiliki karakter dekat ke masyarakat, dan sering turun ke lapangan, tetapi di saat yang sama juga punya komunikasi yang bagus ke atas.
"Jangan lagi ada menteri-menteri sebelumnya yang mendapatkan kritik dari tokoh bangsa, oleh Pak JK (Jusuf Kalla) yang mengatakan menteri tidak pernah ngantor, tidak pernah turun. Lalu kemana aja? Ini menjadi persoalan," imbuhnya.
"Oleh karena itu, saya melihat lima hal ini paling tidak harus menjadi pertimbangan. Saya memberikan masukan untuk bisa menilai sosok, figur, yang dipanggil itu apakah berintegritas, punya kapasitas, loyalitas, punya leadership, dekat dengan rakyat atau kalangan atas, itu menjadi penting bagi saya," tukas Ujang.