Ntvnews.id, Jakarta - Susunan kabinet Prabowo-Gibran mulai terbentuk. Lebih dari 100 individu akan menempati posisi sebagai menteri, wakil menteri, hingga kepala badan. Hal yang menarik, ada tokoh-tokoh yang sebelumnya berseberangan dengan Prabowo, termasuk aktivis 98.
Para aktivis 1998 tersebut satu per satu terlihat mendatangi kediaman pribadi Prabowo di Kertanegara 4, Jakarta Selatan, untuk menandatangani pakta integritas. Kini, mereka akan menjadi bagian dari tim mantan Danjen Kopassus. Siapa saja mereka?
Budiman Sudjatmiko (Ntvnews.id)
Salah satu nama paling mencolok dalam daftar calon kabinet Prabowo adalah Budiman Sudjatmiko. Ia merupakan aktivis 1998 yang saat itu menjadi target pemerintah yang berkuasa. Budiman mencuri perhatian saat masih menjadi mahasiswa di Fakultas Ekonomi UGM.
Ia bergabung dengan komunitas pemberdayaan politik, serta pengembangan petani, buruh, dan perkebunan di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Tapi, ia tak sempat menyelesaikan studinya di UGM, tapi sempat mendeklarasikan PRD (Partai Rakyat Demokratik).
Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah dalam acara DonCast di NusantaraTV yang dipandu jurnalis senior NusantaraTV, Don Bosco Selamun dan Donny de Keizer/tangkapan layar NTV
Pada tahun 1996-1998, Fahri Hamzah dikenal sebagai aktivis mahasiswa dari Universitas Indonesia (UI). Ia juga terlibat dalam pendirian KAMMI seiring dengan jalannya reformasi tahun 1998.
Selama kuliah, Fahri menjabat sebagai Ketua Umum Forum Studi Islam di Fakultas Ekonomi UI dan menjadi ketua departemen penelitian dan pengembangan di senat mahasiswa UI pada periode 1996-1997.
Fahri aktif dalam gerakan melawan Orde Baru bersama KAMMI. Setelah kejatuhan Soeharto, ia dan gerakannya mendukung presiden baru, BJ Habibie. Kini, Fahri, yang juga merupakan salah satu tokoh penting Partai Gelora bersama Anis Matta, akan menempati posisi di kabinet Prabowo.
Agus Jabo Priyono (Istimewa)
Agus Jabo saat ini menjabat sebagai Ketua Umum Partai Prima. Sebelumnya, ia dikenal sebagai aktivis mahasiswa Solo yang turut ambil bagian dalam aksi massa melawan Orde Baru.