Ntvnews.id, Jakarta - "Pekerjaan kita harus untuk rakyat! Bukan kita bekerja untuk diri kita sendiri. Bukan kita bekerja untuk kerabat kita, bukan kita bekerja untuk pemimpin-pemimpin kita. Pemimpin yang harus bekerja untuk rakyat! Dan saya mengajak semua pihak, Ayo Bersatu!"
Itu bukan pekik pidato Bung Karno, melainkan pidato lantang Prabowo Subianto usai dilantik sebagai Presiden ke-8 RI di Gedung Nusantara, DPR/MPR, Senayan, Jakarta, Minggu, 20 Oktober 2024.
Tepuk tangan yang panjang dan sorakan pun bergema melesakkan ruangan Gedung Nusantara. Sambil mengepalkan tangan, berkali-kali Presiden Prabowo menaikkan volume suara dengan sedikit serak dalam pidato perdananya sebagai Presiden RI.
Baca Juga: Pidato Perdana Prabowo Sebut Demokrasi Kemunafikan
Pidato Presiden Prabowo seperti tidak menggunakan alat baca teleprompter yang berada di sisi kanan dan kirinya dalam pidato. Ini karena pelafalafan pidato Presiden Prabowo begitu mengalir seperti tidak membaca alat bantu teleprompter. Dan yang paling penting, pidato Prabowo sangat menggelegar.
Tak cuma itu, poin-poin dalam pidato kenegaraan perdana Presiden Prabowo begitu fokus dan jelas. Seperti terkait pemberantasan korupsi, demokrasi, ketahanan pangan, Palestina, dan lantang menyindir mereka yang kerap bermain curang dalam anggaran.
"Saudara-saudara sekalian, kita tidak boleh memiliki sikap seperti Burung Unta, yang kalau melihat sesuatu yang tidak enak ia memasukkan kepalanya ke dalam tanah," tegas Prabowo.
Tepuk tangan membahana berkali-kali di ruang Gedung Kura-kura yang penuh dihadiri para anggota DPR, MPR, DPD, tamu-tamu kepala negara, para duta besar, dan rakyat Indonesia secara langsung menyambut pidato Presiden Prabowo yang berapi-api.