Ntvnews.id, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto melantik Dudung Abdurachman sebagai Penasihat Khusus Presiden untuk urusan Pertahanan Nasional di Istana Kepresidenan Jakarta pada hari Selasa, 22 Oktober 2024.
Usai pelantikaan, Dudung mengungkapkan bahwa Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) tidak ada lagi karena sudah ada Penasihat Khusus.
"Setahu saya inilah penasihatnya, hanya satu. Tidak ada Wantimpres," ucap Dudung.
Lebih lanjut, Dudung menjelaskan menjadi Penasihat Khusus Presiden untuk urusan Pertahanan Nasional tidak serta merta berkaitan dengan alutsista saja.
"Tentunya pertahanan ini tidak serta merta berkaitan dengan alutsista ya. Biasanya pertahanan itu, pertahanan masalah ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan," jelasnya.
Dirinya bertugas untuk memberikan masukan kepada presiden tentang perkembangan situasi, termasuk dengan elemen-elemen lain yang berkepentingan, seperti Kementerian Pertahanan maupun badan-badan lainnya, tentang situasi yang berkembang, baik di luar maupun dalam negeri.
Lebih lanjut, fokus yang dikerjakan meliputi masalah pertahanan di Papua dan perkembangan situasi di Lebanon, termasuk negara-negara lain yang ada keterlibatan pasukan TNI sebagai pasukan perdamaian.
"Fokus yang kita selesaikan kita yang eksternal itu kan kita melihat sekarang perkembangan situasi di Lebanon, termasuk negara-negara lain yang saya lihat keterlibatan pasukan-pasukan kita dalam perdamaian," ungkap Dudung.
"Termasuk bantuan-bantuan kita ini nanti akan kita konsentrasi di sana. Dan masalah Papua nanti akan jadi prioritas," tandasnya.