Ntvnews.id, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto meminta jajarannya di Kabinet Merah Putih untuk mengurangi kegiatan seremonial dan kunjungan kerja ke luar negeri yang menguras Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Hal tersebut diungkapkan Prabowo dalam sidang kabinet perdananya di Istana Negara, Rabu (2/10/2024).
"Saya minta detail kegiatan-kegiatan yang terlalu seremonial, terlalu banyak seminar, terlalu banyak sarasehan, terlalu banyak konferensi, terlalu banyak perjalanan luar negeri, mohon dikurangi," ucap Prabowo.
Dalam hal itu, Prabowo pun menyoroti program studi banding Pramuka ke luar negeri.
"Fokus kita adalah pembangunan ekonomi kesejahteraan rakyat ke dalam. Jangan mengada-ada. Studi banding, belajar pramuka ke negara lain. Saya minta efisien," jelas Prabowo.
Baca juga: Prabowo Buka-bukaan Alasannya Gelar Pembekalan Menteri di Akmil Magelang: Bawa Tradisi Heroisme
Baca juga: Prabowo: Janganlah Bangga Jadi Anggota G20 Kalau Rakyat Masih Banyak yang Miskin dan Kelaparan
Untuk itu, ia meminta Menteri Keuangan dan Menteri Koordinator untuk telusuri lagi alokasi APBN sampai detail.
Selain itu, dalam pemerintahannya diperkuat dengan adanya Badan Pengendalian Pembangunan dan Investigasi khusus guna memonitor program yang ada.
"Saudara-saudara, kalau saudara perhatikan dalam pemerintahan yang saya bentuk, saya perkuat kepala staf kepresidenan. Saya perkuat itu. Saya ada tambahan lagi Badan Pengendalian Pembangunan dan Investigasi Khusus. Tugas mereka adalah memonitor semua program semua proyek yang kita akan lancarkan," tandasnya.