Ntvnews.id, Jakarta - Sandi Butar Butar bersama Tim Damkar (Pemadam Kebakaran) Depok penuhi panggilan Kejaksaan Negeri untuk dimintai keterangan perihal kerusakan peralatan dan dugaan korupsi di dinas pemadam kebakaran kota Depok, Rabu 23 Oktober 2024.
Pemeriksaan ini terkait laporan dugaan korupsi di dinas pemadam kebakaran kota Depok yang Sandi ajukan beberapa waktu lalu.
Sandi didampingi oleh kuasa hukumnya, Deolipa Yumara yang juga mewakili puluhan petugas damkar lainnya. Pada pemeriksaan ini, Sandi akan memberikan keterangan mengenai dugaan penyelewengan anggaran yang terjadi di dinas pemadam kebakaran kota Depok.
Di kesempatan yang sama, regu Damkar sangat berharap agar dugaan korupsi di lingkungan kerjanya segera diusut, mengingat sudah memakan korban jiwa akibat tidak tersedianya peralatan lengkap saat bertugas memadamkan api.
Sandi didampingi oleh kuasa hukumnya, deolipa yumara (DOKUMENTASI)
Seperti diketahui sebelumnya bahwa pekan lalu seorang petugas pemadam kebakaran Depok gugur saat bertugas memadamkan api di rumah pemotongan ayam Pasar Cisalak, Depok, Jawa Barat dikarenakan banyak menghirup asap kebakaran yang disebabkan tidak tersedianya masker. Sebanyak 80 anggota damkar menuntut keadilan dengan melayangkan somasi terbuka kepada pemerintah terkait dugaan korupsi pengadaan alat.
Deolipa Yumara selaku kuasa hukum dari 80 petugas damkar depok menyebut saat ini intelejen kejaksaan sudah memeriksa beberapa pejabat yang menjadi terlapor dalam kasus ini. Ia pun melayangkan somasi terbuka untuk pemerintah kota depok agar segera merealisasikan tuntutan para petugas damkar, dari mulai upah yang layak, perbaikan peralatan, hingga bantuan biaya pendidikan anak almarhum Martinius Reza Panjaitan yang gugur dalam bertugas.
"Kami sudah memberikan peringatan kepada pemerintah adanya alat-alat kerja Damkar yang rusak yang kemudian belum pernah diperbaiki dan dugaan korupsi di dinas Damkar kota Depok", ujar Deolipa yumara kuasa hukum damkar kota Depok.