Akhir dari Kaliyuga akan ditandai dengan kedatangan Kalki, inkarnasi terakhir dari Dewa Wisnu, yang akan menghancurkan kejahatan dan memulai zaman baru. “Pada akhir Kaliyuga, Kalki akan muncul sebagai penyelamat, memulihkan kebenaran dan kebajikan,” tulis Bhagavata Purana.
Vihara Agama Buddha (Pixabay)
Buddhisme tidak memiliki konsep kiamat yang sama dengan agama-agama lainnya, tetapi berbicara tentang siklus samsara, kelahiran kembali, dan kehancuran. Tanda-tanda akhir zaman dalam Buddhisme meliputi menurunnya moralitas, semakin jarangnya pengajaran Dharma, dan munculnya krisis alam.
Ada pula kemerosotan lain dalam pandangan agama Buddha yaitu kondisi manusia mulai dari kesehatan fisik dan mental. Ada pula kemerosotan jangka kehidupan manusia, seperti banyak orang yang meninggal di usia muda.
Drone Mujahidin Islam Iraq Serang Eilat Israel (MENAHEM KAHANA/AFP via Getty Images)
Dalam Yudaisme, kiamat dikenal sebagai “Hari Tuhan” atau “Hari YHWH”. Tanda-tandanya termasuk kedatangan Mesias, kebangkitan orang mati, pembuatan bait suci, dan penghakiman akhir atas semua umat manusia.
Tanda kiamat berikutnya adalah Olam ha-Ba. Dalam konsep agama ini, dunia lama akan mengalami kehancuran yang diakibatkan oleh berbagai sebab. Setelah itu, dunia baru akan hadir dan membangkitkan semua manusia yang sudah meninggal.
Agama Zoroaster atau Zoroastrianisme (Zoroastrianisme)
Dalam Zoroastrianisme, akhir zaman disebut sebagai Frashokereti, masa penyucian dan pembaruan. Tanda-tandanya termasuk kebangkitan orang mati, pertempuran akhir antara kekuatan baik dan jahat, serta pemurnian dunia dengan api suci.
“Ketika Frashokereti terjadi, semua jiwa akan diadili, dan kejahatan akan dihancurkan selamanya,” jelas dalam Avestha, kitab suci Zoroastrianisme.