Dalam debat cawapres yang berlangsung pada 21 Januari 2024, Gibran Rakabuming Raka, Cawapres nomor urut 2, mengulang-ulang menyebut nama Tom Lembong, memicu perhatian publik serta respons dari berbagai pihak.
Gibran saat itu mempertanyakan hubungan Cak Imin, Cawapres nomor urut 1, dengan Lembong terkait isu industri nikel dan menyebut Lithium Ferro-Phosphate (ç) sebagai alternatif bahan baterai.
Tom Lembong, yang tidak hadir dalam debat tersebut, memberikan respons melalui media sosial dan mengangkat pengalamannya di kabinet Jokowi.
Tak lama kemudian, Luhut Binsar Pandjaitan dan Bahlil Lahadalia turut merespons dengan keras.
Bahkan Luhut mengkritik pernyataan Lembong tentang harga nikel yang disebut turun akibat pembangunan smelter di Indonesia, menyebutnya sebagai informasi yang tidak akurat.
Ia juga membantah klaim Lembong tentang penggunaan lithium ferro phosphate (LFP) dalam pembuatan baterai mobil Tesla di Shanghai.
Selain itu, mereka menuduh Lembong menyebarkan kabar yang tidak benar dan mempertanyakan profesionalismenya saat masih menjabat di kabinet.