Ntvnews.id, Jakarta - Pemerintah Indonesia berencana untuk bergabung dengan aliansi ekonomi BRICS (Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan) Plus. Rencana ini disambut baik oleh banyak pihak, termasuk DPR RI, karena dinilai bisa membuka berbagai peluang strategis, terutama dalam konteks geopolitik global.
Anggota Komisi I DPR, Sukamta, menilai bahwa keanggotaan di BRICS tidak hanya menguntungkan secara ekonomi, tetapi juga dari sisi geopolitik.
“Di tengah ketegangan geopolitik global dan persaingan ekonomi antar negara besar, Indonesia perlu menjaga keseimbangan,” ujar Sukamta di Kompleks Parlemen Senaya, Selasa, 29 Oktober 2024.
Baca Juga: Indonesia Minta Gabung BRICS, Ini Respons DPR
Menteri Luar Negeri Sugiono sebelumnya mengumumkan bahwa Presiden Prabowo Subianto mengutusnya untuk menghadiri KTT BRICS Plus di Kazan, Rusia, pekan lalu. Indonesia kini menunggu keputusan dari anggota BRICS terkait proposal keanggotaan yang diajukan.
Sukamta melanjutkan, jika Indonesia bergabung dengan BRICS, hal ini akan memungkinkan negara untuk memperkuat hubungan dengan negara-negara berkembang sambil mempertahankan kemitraan strategis dengan negara Barat.
“Langkah ini sejalan dengan prinsip politik luar negeri Indonesia yang bebas dan aktif, serta memperkuat posisi Indonesia dalam ekonomi global,” tambahnya.