Ariansandy juga mengatakan bahwa pascaerupsi yang terjadi pada Minggu malam, status Gunung Lewotobi meningkat dari Level III (Siaga) menjadi Level IV (Awas).
Hal ini menandakan keadaan yang semakin kritis. Akibat erupsi, material panas, batu api, dan abu vulkanik terlempar hingga radius enam kilometer, menyebabkan kerusakan dan menimbulkan korban jiwa.
Dari data sementara, yang diterima oleh aparat kepolisian setempat erupsi ini telah menelan korban dengan jumlah korban menjadi sembilan orang.
Selain itu juga puluhan orang luka-luka akibat tertimpa material letusan dan banyak bangunan hangus terbakar.
“Warga dari tujuh desa sekitar, yaitu Desa Klatanlo, Dulipali, Nobo, Hokeng Jaya, Boru Kedang, Pululera, dan Nawakote, terpaksa mengungsi menuju perbatasan Kabupaten Sikka dan Kecamatan Titehena di Kabupaten Flotim,” tambah dia.