Ntvnews.id, Gaza - Kelompok Hamas, yang saat ini bertempur melawan Israel di Jalur Gaza, memberikan tanggapan terkait pemilihan presiden (pilpres) Amerika Serikat (AS) setelah mantan Presiden Donald Trump mengklaim dirinya sebagai pemenang.
Hamas menekankan bahwa AS di bawah kepemimpinan Trump perlu menghentikan "dukungan buta" mereka terhadap Israel dalam konflik yang berkecamuk di Jalur Gaza selama setahun terakhir.
Dilansir dari AFP, Kamis, 7 November 2024, pernyataan ini disampaikan oleh seorang pejabat senior Hamas, Bassem Naim, yang juga anggota biro politik Hamas.
Baca Juga: BKPM Berharap Terpilihnya Donald Trump Dapat Tingkatkan Perdagangan-Investasi RI
"Dukungan buta terhadap entitas Zionis ini harus diakhiri karena ini mengorbankan masa depan rakyat kita dan keamanan, serta stabilitas kawasan," kata Naim saat berbicara kepada AFP usai Trump mengklaim kemenangannya dalam pilpres AS pada Rabu, 6 November waktu setempat.
Konflik antara Hamas dan militer Israel telah berlangsung di Jalur Gaza selama lebih dari setahun, dipicu oleh serangan mendadak Hamas ke wilayah Israel bagian selatan pada 7 Oktober tahun lalu, yang dilaporkan menyebabkan 1.200 orang tewas dan lebih dari 250 orang lainnya disandera.
Menurut Kementerian Kesehatan di Gaza, serangkaian serangan Israel di wilayah tersebut telah menewaskan sedikitnya 43.391 orang, mayoritas dari mereka perempuan dan anak-anak. Data dari otoritas kesehatan Gaza ini diakui kredibel oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).