Ntvnews.id, Jakarta - Romo Martin merupakan penduduk asli Flores Timur yang menjadi saksi dahsyatnya letusan gunung Lewotobi hingga ia sampai mengatakan akan terjadi kiamat.
Ia menjelaskan lebih lanjut bahwa pada saat letusan gunung Lewotobi pada Minggu, 3 November 2024 sekitar pukul 23.57 WIT seperti bayang-bayang kiamat, suara dentuman keras terdengar dari arah gunung berapi tersebut.
Baca Juga: Terjang 18 Desa, Ini 5 Fakta Banjir dan Longsor di Sukabumi
Mendengar dentuman itu, Romo Martin sejenak menghentikan jari-jemarinya kala mengetikkan kalimat demi kalimat di atas papan kunci. Tidak lama kemudian, ia menyadari ada sesuatu yang tidak beres.
Tim SAR gabungan mengevakuasi seorang korban letusan Gunung Lewotobi Laki-laki di Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). (Dok.Antara)
"Blaaar", terdengar suara plafon yang runtuh. Suara itu juga diikuti suara "klutuk-klutuk". Sontak, Romo Martin bersembunyi di kolong meja, sembari sesekali mengintip apa gerangan yang terjadi.
Tidak lama kemudian, barulah ia sadar bahwa suara tersebut ditimbulkan oleh batu yang berjatuhan di atas sekolah yang memiliki luas lahan hingga 12 hektare tersebut.
Pada saat itulah, Romo Martin tidak menyangka bahwa dirinya akan mengalami kejadian ini dalam hidupnya. Gelap, mencekam, diselingi suara petir yang bergemuruh, serta dihujani batu berselimut api yang bergelora.