A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: Invalid argument supplied for foreach()

Filename: libraries/General.php

Line Number: 87

Backtrace:

File: /www/ntvweb/application/libraries/General.php
Line: 87
Function: _error_handler

File: /www/ntvweb/application/controllers/Read.php
Line: 64
Function: popular

File: /www/ntvweb/index.php
Line: 326
Function: require_once

Jaga Keamanan Diri, Dewan Pers Perintahkan Wartawan Punya Kemampuan Bela Diri - Ntvnews.id

Jaga Keamanan Diri, Dewan Pers Perintahkan Wartawan Punya Kemampuan Bela Diri

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 14 Nov 2024, 12:23
Dedi
Penulis
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Anggota Dewan Pers Totok Suryanto Anggota Dewan Pers Totok Suryanto (YouTube)

Ntvnews.id, Jakarta - Dalam sebuah diskusi tentang pentingnya peran media dalam Pilkada 2024 yang digelar oleh Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI), Anggota Dewan Pers Totok Suryanto mengungkapkan pentingnya kesadaran wartawan untuk menjaga keamanan diri di lapangan.

“Dulu ada namanya konflik Aceh-Darmil. Di situ saya dalam satu diskusi, kampus penyelesaian sekarang Pak Sjafrie jadi Menhan sekarang. Saya usulkan waktu itu bagaimana cara wartawan menjaga dirinya,” ujarnya.

Dalam situasi berisiko, wartawan harus diperlengkapi dengan kemampuan bertahan, karena lembaga-lembaga seperti Dewan Pers atau PWI tidak selalu dapat melindungi mereka. Totok menekankan bahwa perlindungan diri adalah prioritas utama bagi jurnalis.

“Karena tidak bisa Dewan Pers atau PWI atau AMSI atau apa menjaga anggotanya ketika operasi di lapangan. Karena itu adalah dilakukan dengan semacam pelatihan kedaruratan dalam konteks untuk menyelamatkan diri sendiri dulu mana kala ancaman itu tiba,” katanya.

Ilustrasi Jurnalis <b>(FreePik)</b> Ilustrasi Jurnalis (FreePik)

Meski Dewan Pers telah membentuk Satgas yang dipimpinnya untuk pelatihan keselamatan, keterbatasan anggaran membuat pelatihan ini hanya bisa menjangkau sejumlah kecil jurnalis di tiap provinsi. Totok tetap menegaskan pentingnya menjaga independensi dan integritas jurnalis saat meliput konflik atau Pilkada.

"Yang pertama, menjaga diri dari sisi kontennya. Dia harus tahu bagaimana dia independen, bagaimana dia imparsial dari konflik yang sedang dia liput. Yang lainnya, saya kira sebagai seorang profesional, dia akan punya dua hal minimal," tambahnya.

Kompetensi dalam membuat konten dan pemahaman yang mendalam tentang aturan-aturan peliputan menjadi landasan bagi jurnalis dalam menjaga netralitas. Selain aspek konten, Totok mengungkapkan bahwa ancaman fisik juga harus diantisipasi.

Halaman
x|close