ART beroperasi menggunakan baterai, yang memungkinkan kendaraan ini untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan penggunaan energi fosil.
Untuk mendukung hal ini, Kementerian Perhubungan memfasilitasi uji coba ART sebagai pilihan moda transportasi di IKN. Adapun untuk pelaksanaan uji coba, nota kesepahaman (MoU) telah ditandatangani antara Otorita IKN dan vendor, yaitu Norinco, dengan partisipasi dari CRRC Qingdao Sifang.
"Oleh karena itu, pihak yang melakukan evaluasi apakah ART ini layak dan cocok dengan kebutuhan IKN adalah Otoritas IKN," jelasnya.
Setelah melakukan uji coba selama hampir dua bulan, Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) telah melakukan evaluasi terhadap kereta tanpa rel, khususnya sistem otonom yang diujicobakan.
Hasil dari evaluasi tersebut menunjukkan bahwa kereta otonom tersebut belum dapat berfungsi dengan baik di IKN.
Sebelumnya, proyek kereta tanpa rel otonom atau Autonomous Rail Transit (ART) di IKN, yang merupakan hasil kerja sama antara Otorita IKN dan Norinco dengan dukungan dari CRRC, diperkirakan akan dikembalikan ke China.
Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital Otorita IKN, Mohammed Ali Berawi, mengungkapkan bahwa berdasarkan hasil penilaian dan evaluasi, kereta otonom tersebut tidak dapat beroperasi dengan optimal. Ia juga menjelaskan bahwa sesuai dengan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 2 Tahun 2024 tentang Dukungan Percepatan Penyelenggaraan Uji Coba dan Unjuk Kerja Trem Otonom di IKN, OIKN memiliki tanggung jawab atas pelaksanaan dan evaluasi uji coba kereta tanpa rel di IKN.