Ntvnews.id, Jakarta - Pengamat politik Profesor Burhanuddin Muhtadi menyebut Jawa Tengah menjadi provinsi dengan tingkat persaingan yang sangat ketat dalam Pilkada 2024. Kedua pasangan yang bersaing yakni pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Andika Perkasa-Hendrar Prihadi (nomor urut satu) dan Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen (nomor urut dua) masih sama-sama kuat. Karena perbedaan elektabilitasnya hanya nol koma.
Menurut Burhan ada sejumlah faktor yang membuat pasangan Andika-Hendi berhasil menyalip tipis elektabilitas Luthfi dan Yasin. Salah satunya faktor latar belakang profesi masing-masing kandidat khususnya Andika Perkasa dan Ahmad Luthfi.
"Bisa jadi. Saya tidak punya data saintifiknya. Tetapi memang Pak Lutfi ini punya tantangan karena beliau berasal dari Jenderal polisi. Beliau terkena guilty by association. Jadi dia diasosiasikan seperti polisi yang lain. Dan tim Pak Andika itu mengeksploitasinya. Misalnya dengan sampai meme-nya muncul di mana-mana. Pak Andika diasosiasikan seperti Rambo. Sementara Pak Lutfi dianggap seperti Sambo," kata Burhanuddin Muhtadi dalam acara DonCast di NusantaraTV, Kamis (14/11/2024) yang dipandu dua jurnalis senior NusantaraTV, Don Bosco Selamun dan Donny de Keizer.
"Sementara Pak Andika itu kan di kertas suaranya saja Jenderal TNI disebutkan. Pak Luthfi tidak menampilkan latar belakang jenderalnya," lanjutnya.
"Kkemudian jangan lupa baju yang dipilih oleh Andika baju hijau, hijau tentara. Jadi memang sepertinya tim Pak Andika sadar betul bahwa TNI itu punya persepsi positif dan itu yang mau dieksploitasi," imbuhnya.
Burhanuddin juga berbicara tentang endorse atau dukungan Presiden Prabowo Subianto dan Presiden ketujuh Joko Widodo kepada pasangan Ahmad Luthfi-Taj Yasin.
Burhanuddin mengaku belum tahu dampak dari endorsement terbuka Prabowo dan Jokowi kepada Ahmad Luthfi dan Taj Yasin.