Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Agama, Nasaruddin Umar, menegaskan kepada peserta Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II Angkatan XXVII mengenai pentingnya peran pemimpin yang tidak hanya menguasai keterampilan kepemimpinan, tetapi juga memiliki kemampuan manajerial yang baik.
"Seorang pemimpin yang baik adalah mereka yang tidak hanya mampu memimpin, tetapi juga mengelola dan memberikan solusi tanpa harus mencari kambing hitam," ujar Menag,dilansir dari Antara, Jumat 15 November 2024.
Baca Juga : Wakasad Ikut Lomba Tembak Pistol Eksekutif Bareng Pejabat Militer Negara AARM
Menurut Menteri Agama, menjadi pemimpin yang proaktif berarti tidak bekerja tergantung pada suasana hati. Seorang pemimpin yang proaktif bekerja dengan fokus pada tujuan, sasaran, dan selalu mengutamakan orientasi pada sistem.
"Mari kita sama-sama meninggalkan karakter reaktif dan bertransformasi menjadi pribadi yang proaktif serta objektif dalam menghadapi tantangan," katanya.
Selain itu, Menag mengharapkan agar seluruh alumni Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) dapat memahami transformasi digital, bukan sekadar sebagai penggunaan perangkat komputer, tetapi juga sebagai cara untuk memanfaatkan teknologi dalam meningkatkan efisiensi dan memberikan layanan yang lebih optimal.
"Digitalisasi adalah tentang beradaptasi dengan sistem dan pola kerja yang lebih modern, efektif,DI dan berkelanjutan," kata Menag.