Kementerian Kesehatan telah melakukan berbagai langkah untuk mencegah kejadian luar biasa terkait demam berdarah, salah satunya dengan mengkampanyekan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) 3 Plus dan gerakan satu rumah satu jumantik (petugas pemantau jentik).
Kedua inisiatif tersebut bertujuan untuk mencegah berkembang biaknya nyamuk, khususnya di tempat-tempat yang menjadi sarang mereka. Selain itu, kedua program ini menekankan pentingnya peran rumah tangga dalam pencegahan dan pengendalian dengue.
"Pencegahan dengue akan efektif jika setiap rumah ikut berperan aktif dan rutin melaksanakan PSN 3 Plus minimal sekali seminggu," kata Yudhi.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan, Ina Agustina Isturini, menyampaikan bahwa kini interval antara lonjakan kasus DBD semakin pendek. Dulu kasus meningkat setiap 10 tahun, tetapi sekarang sudah terjadi setiap tiga tahun.
Ina juga menyebutkan bahwa pengembangan nyamuk yang terinfeksi bakteri Wolbachia adalah salah satu strategi Kemenkes dalam mengatasi dengue.
"Penelitian menunjukkan bahwa teknologi Wolbachia dapat menurunkan insiden infeksi dengue hingga 77,1 persen dan angka rawat inap sebesar 82,6 persen. WHO Vector Control Advisory Group juga merekomendasikan teknologi ini untuk pengendalian dengue," tambahnya.