Severity: Warning
Message: Invalid argument supplied for foreach()
Filename: libraries/General.php
Line Number: 87
Backtrace:
File: /www/ntvweb/application/libraries/General.php
Line: 87
Function: _error_handler
File: /www/ntvweb/application/controllers/Read.php
Line: 64
Function: popular
File: /www/ntvweb/index.php
Line: 326
Function: require_once
Ntvnews.id, Jakarta - Kementerian Kesehatan melaporkan adanya peningkatan kasus demam berdarah dengue (DBD) di Indonesia hingga minggu ke-43 tahun 2024. Saat ini, tercatat sekitar 210.644 kasus dengan 1.239 kematian, sementara pada tahun 2023 hanya ada 114.720 kasus dengan 894 kematian.
"Data ini menunjukkan bahwa dengue masih menjadi masalah kesehatan utama di Indonesia," ujar Plt Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, Yudhi Pramono, dalam konferensi pers virtual di Jakarta, dilansir dari Antara, Kamis, 14 November 2024.
Yudhi menjelaskan bahwa sejak awal 2024, dunia menghadapi lonjakan kasus demam berdarah, tidak hanya di daerah endemik, tetapi juga di wilayah yang sebelumnya bebas dari penyakit tersebut.
"Lebih dari lima juta kasus demam berdarah dan lebih dari lima ribu kematian terkait dengan dengue telah dilaporkan di 80 negara. Peningkatan risiko penularan dengue ini dipengaruhi oleh fenomena El Nino dan perubahan iklim," ungkap Yudhi.
Baca juga: Kementan Soroti Kebutuhan Varietas Unggul Baru Untuk Tanam Padi di Lahan Payau
Untuk wilayah ASEAN, Yudhi menambahkan bahwa sekitar 219 ribu kasus telah dilaporkan, dengan Indonesia menjadi penyumbang terbesar dari total angka tersebut.
Berdasarkan data bulanan dari periode 2013 hingga 2024, tercatat bahwa kasus dengue paling banyak terjadi pada musim penghujan, yaitu mulai akhir Desember hingga Maret. Kasus menurun antara April hingga September, namun kembali meningkat pada musim hujan antara Oktober dan Desember.