Anne Dreijer-Heemskerk, seorang detektif yang menangani kasus ini, menegaskan tekadnya untuk menemukan pelaku.
"Seorang perempuan muda berusia 19 tahun kehilangan nyawanya dengan cara yang mengerikan," katanya.
Betty, yang menjalani kehidupan penuh perjuangan, pindah ke Amsterdam pada usia 18 tahun. Ia terus bekerja selama kehamilannya dan kembali bekerja tak lama setelah melahirkan.
Namun, pada 19 Februari 2009, tubuhnya ditemukan tak bernyawa di sebuah kamar bordil kecil oleh dua rekannya. Ia tewas akibat serangan pisau brutal, hanya tiga bulan setelah melahirkan.
Baca Juga: Kemendikbudristek Jamin Proses Pemulihan Bagi Korban Kekerasan Seksual di Perguruan Tinggi
Penyelidikan awal oleh polisi tidak membuahkan hasil. Rekaman CCTV telah diperiksa dan saksi-saksi kunci diwawancarai, tetapi pelaku tidak pernah ditemukan. Polisi menduga bahwa pelaku mungkin adalah wisatawan asing, mengingat mayoritas pengunjung distrik tersebut adalah turis.
Kini, dengan iming-iming hadiah lebih dari Rp500 juta, polisi berharap orang-orang yang pernah berkunjung ke Amsterdam akan memberikan informasi penting yang dapat mengungkap pelaku.