Ntvnews.id, Jakarta - Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengungkapkan bahwa terpilihnya Donald Trump dalam Pilpres AS dapat memengaruhi ekspor Indonesia, mengingat Amerika Serikat merupakan salah satu mitra dagang utama.
Kepala Badan Kebijakan Perdagangan (BK Perdag), Fajarini Puntodewi, menyatakan bahwa pemerintahan Trump diperkirakan akan memberlakukan tambahan tarif pajak sebesar 10-20 persen untuk semua barang impor yang masuk ke AS.
"Kebijakan ini tentu akan berdampak pada perdagangan Indonesia dengan Amerika Serikat maupun China, yang keduanya merupakan mitra dagang utama Indonesia," ujar Puntodewi dikutip dari Antara, Jakarta, Selasa, 19 November 2024.
Baca juga: Penyebab Tabrakan Antar Mobil Polisi di Pandeglang Ternyata ODGJ
Selain memberlakukan tarif tambahan untuk negara lain, Trump juga diramalkan akan mengenakan tarif tinggi untuk produk-produk asal China, dengan kisaran 60-100 persen.
Meski begitu, Puntodewi mengingatkan bahwa selama periode kepemimpinan Trump sebelumnya, ekspor Indonesia ke AS justru mengalami peningkatan dan mencatatkan surplus. Tren ini bahkan meningkat lebih tajam di bawah pemerintahan Joe Biden.
"Diharapkan, di periode kedua kepemimpinan Trump, tidak akan ada perubahan signifikan yang berdampak buruk pada kinerja ekspor Indonesia," tambahnya.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Esther Sri Astuti, menekankan pentingnya Indonesia meningkatkan daya saing industri domestik untuk menghadapi potensi dampak dari terpilihnya kembali Trump.