Ntvnews.id, Moskow - Presiden Rusia Vladimir Putin telah menyetujui doktrin nuklir negaranya yang telah diperbarui. Doktrin ini menyatakan bahwa Rusia dapat mempertimbangkan penggunaan senjata nuklir jika mendapat serangan rudal konvensional dari negara yang didukung oleh kekuatan nuklir.
Langkah Putin ini dianggap sebagai peringatan khusus bagi Amerika Serikat (AS), yang sejak awal perang Rusia-Ukraina pada 2022 terus mendukung Ukraina dengan memasok persenjataan.
Dilansir dari Reuters, Rabu, 20 November 2024, doktrin nuklir baru ini adalah respons Kremlin terhadap kebijakan Presiden AS Joe Biden yang mengizinkan Ukraina menggunakan rudal jarak jauh buatan AS untuk menyerang wilayah Rusia secara langsung.
Isi Doktrin Nuklir yang Diperbarui
Doktrin nuklir terbaru Rusia mengidentifikasi beberapa ancaman yang dapat mendorong pemimpin Rusia mempertimbangkan opsi nuklir. Salah satunya adalah serangan dengan rudal konvensional, drone, atau pesawat tempur.
Baca Juga: Trump Telpon Putin, Minta Hal Tak Terduga Ini
Selain itu, doktrin tersebut menegaskan bahwa agresi terhadap Rusia oleh negara anggota koalisi mana pun akan dianggap sebagai agresi dari seluruh koalisi tersebut. Ketentuan ini secara jelas merujuk pada aliansi militer NATO.