Ntvnews.id, Madrid - Kontroversi terkait pariwisata berlebihan di Tenerife, Spanyol, kembali mencuat setelah insiden di Gunung Teide, di mana sejumlah wisatawan terjebak akibat cuaca ekstrem.
Sebanyak 130 wisatawan dievakuasi dari gunung berapi setinggi 3.718 meter tersebut. Ironisnya, banyak dari mereka mendaki hanya dengan pakaian tidak layak seperti kaus dan celana pendek, yang tidak sesuai untuk kondisi ekstrem di puncak.
Dilansir dari The Mirror, Kamis, 21 November 2024, beberapa pendaki harus dievakuasi menggunakan helikopter setelah suhu turun hingga di bawah nol derajat dan angin kencang menutupi jalur kereta gantung dengan salju. Tombol SOS yang baru dipasang di stasiun atas kereta gantung diaktifkan selama tiga hari berturut-turut, memicu evakuasi besar-besaran.
Baca Juga: Salju Turun di Kawasan Gurun Arab Saudi, Ini Penjelasan Ilmiahnya
Pemerintah Tenerife menutup jalur pendakian ke puncak Gunung Teide dari pukul 4 sore hingga 9 pagi selama dua minggu ke depan sebagai langkah pencegahan. Selain itu, wisatawan yang ceroboh dan meminta diselamatkan akan dikenakan denda sebesar 1.500 poundsterling atau sekitar Rp30 juta.
Dalam tiga hari berturut-turut, evakuasi besar dilakukan, melibatkan 77 wisatawan pada Sabtu, 28 wisatawan pada Senin, dan 25 wisatawan pada Selasa. Tiga dari mereka yang diselamatkan pada Selasa adalah wanita yang mengalami hipotermia dan dievakuasi menggunakan helikopter, meskipun mereka menolak perawatan rumah sakit.
Penduduk setempat mengkritik keras perilaku wisatawan tersebut, yang dinilai membahayakan nyawa petugas penyelamat. Meskipun kewarganegaraan wisatawan tidak diungkapkan, mayoritas disebut merupakan turis asing. Salah satu warga yang geram bahkan berkomentar, "Biarkan saja mereka di sana."