Mentan: Keterlibatan Generasi Muda Akan Sukseskan Swasembada Pangan

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 21 Nov 2024, 11:52
Muhammad Hafiz
Penulis
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman tancap gas program optimalisasi lahan guna wujudkan swasembada pangan/Ist Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman tancap gas program optimalisasi lahan guna wujudkan swasembada pangan/Ist

Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, menyatakan bahwa peran generasi muda dapat menjadi kunci keberhasilan program swasembada pangan pada 2028, yang sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto.

"Kesuksesan swasembada pangan bergantung pada generasi muda. Dengan melibatkan petani milenial, teknologi modern, dan sumber daya alam yang kita miliki, saya yakin kita bisa melampaui target yang ditetapkan," ujar Mentan Amran dikutip dari Antara, Jakarta, Rabu 21 November 2024.

Kementerian Pertanian bersama TNI dan Kementerian Pekerjaan Umum akan bekerja sama dalam program Brigade Swasembada Pangan, yang beroperasi di 12 provinsi dengan optimalisasi lahan rawa (oplah), meliputi Aceh, Sumatra Utara, Riau, Sumatra Selatan, Lampung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, dan Papua Selatan.

Baca juga: Kasus Ronald Tannur, Kejagung Periksa Mantan Hakim Ad Hoc MA

Pada 2024, Kementerian Pertanian telah berhasil mengelola 350 ribu hektare lahan oplah yang siap digunakan untuk mendukung peningkatan produksi beras secara nasional.

Setiap brigade akan terdiri dari 15 petani milenial yang bertugas mengelola 200 hektare lahan. Untuk tahap awal, program ini didukung oleh 400 pendamping dari pegawai Kementan yang terpilih, serta 50 mentor yang berasal dari penyuluh, dosen, guru, dan widyaiswara.

Amran menekankan bahwa pendampingan yang berkualitas menjadi hal penting untuk memastikan keberhasilan petani milenial. Ia menambahkan, keberhasilan pendamping dan mentor diukur berdasarkan kemampuan mereka membantu brigade pangan meningkatkan produktivitas padi hingga minimal 5 juta ton per hektare serta meningkatkan pendapatan petani menjadi lebih dari Rp10 juta per bulan.

Halaman
x|close