Di sisi lain, Sekjen Masyarakat Geowisata Indonesia (MAGI) Sunung Baskoro menyatakan bahwa KBAK memiliki potensi besar sebagai objek geowisata dan memiliki nilai sejarah dari perspektif arkeologi, dengan ditemukannya situs purbakala seperti di Leang-Leang, Maros, yang menyimpan gambar telapak tangan dan gambar babi rusa yang diperkirakan berusia sekitar 40.000 tahun.
Baca juga: Peringatan Darurat Garuda Biru Menggema Lagi di Medsos, Kali Ini Tolak Kenaikan PPN 12%
Menurutnya, banyak KBAK di wilayah Indonesia Timur yang merupakan peninggalan prasejarah dari aspek arkeologi dan geologi, sehingga perlu dilakukan penelitian kolaboratif antara arkeologi dan geologi untuk mengembangkan bidang geoarkeologi.
Sementara itu, Ketua Masyarakat Geologi Tata Lingkungan Indonesia, Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI), Indra Badri, mengatakan bahwa KBAK memiliki beragam keunikan yang berbeda-beda antara satu lokasi dengan lokasi lainnya.
"Karena itu, KBAK yang menyimpan banyak keunikan ini perlu dilestarikan dan ditata dengan baik di lapangan," tuturnya.
(Sumber: Antara)