"Jika kita berbicara tentang program besar Presiden Prabowo untuk swasembada pangan, hal itu tidak mungkin tercapai tanpa adanya badan yang mampu melakukan operasi pasar," ujar Erick.
Erick juga menambahkan bahwa dengan status badan otonom, Bulog akan memiliki sumber dana yang cukup untuk menjalankan operasi pasar.
Ia menjelaskan bahwa operasi pasar yang dilakukan oleh Bulog akan didukung dengan pinjaman dari bank-bank Himbara, dengan nilai mencapai Rp30 triliun.
"Pinjaman dari Himbara memang ada bunga, tetapi jika negara yang hadir, situasinya berbeda. Ini adalah bentuk keberpihakan negara terhadap rakyat, sesuai dengan visi Pak Prabowo untuk segera mewujudkan swasembada pangan," tambah Erick.
(Sumber: Antara)